Laman

Senin, 14 Januari 2013

Usaha, Resistor, dan Kebahagiaan



Hatiku jatuh di kamu. Sesederhana inikah perasaan yang bernama cinta? Perasaan yang membuat beberapa orang terbang dan jatuh. Bagi mereka yang kuat dan tahan banting; layaknya batu, kemanapun cinta itu berlari pasti akan dia kejar. Pasti akan dia raih dengan berbagai usaha. Usaha yang bernilai, bukan 0 Joule. Usaha yang didapatkan dari perkalian antara gaya dan perpindahan. Jika tak ada gaya dan perpindahan, maka tak akan menimbulkan usaha. Cinta tak akan terkejar, tak akan tercipta. Seperti itu.

Bagiku, cinta seperti rangkaian seri. Menjumlahkan resistor satu dengan resistor yang lain secara murni. Bukan seperti rangkaian paralel yang menjumlahkan nilai resistor yang satu dengan yang lainnya dengan langkah membagi terlebih dahulu.  Jadi cinta itu menyatukan. Bukan memisahkan. Apalagi menyakiti. Terlebih membagi. Bukan! Bukan itu!

Mengenal. Dekat. Bersatu. Berpisah. Itukah proses mencintai seseorang? Jika memang iya, kenapa harus berpisah? Bukankah cinta menyatukan aku dan kamu. Menyatukan kita dengan semesta.

Aku berharap di kamu. Aku terlalu mencintaimu sehingga aku sudah tak menganggap air mata begitu berharga. Air mata bagiku tak penting lagi! Aku tak mau munafik. Aku memang menangisimu. Aku mengasihimu. Kamu, terlalu berharga untuk aku lupakan.

Kamu datang sesukamu tanpa alasan. Aku mencintaimu juga tanpa alasan. Kamu membuatku begitu nyaman saat kita bersama. Saat kita bersatu. Kamu mengertiku dengan cara yang berbeda. Perhatianmu benar-benar membuatku melayang hingga aku lupa bagaimana aku harus menangis karena tersakiti.

Apa aku kurang sabar hingga kamu dengan tiba-tiba meninggalkanku? Dengan tanpa alasan? Untuk kali ini aku muak akan kata-kata “tanpa alasan”. Kepergianmu membutuhkan alasan logis yang bisa aku terima dengan pikiran sekalut ini.

Masih pantaskah lelaki sepertimu ku pertahankan? Masih pantaskan aku menangis bermalam-malam hanya karena kamu telah pergi, telah meninggalkanku, dan mengejar kebahagianmu? Kamu mengejar kebahagiaan! Aku disini juga ingin mengejar kebahagiaan! Kebagaiaanku kamu! Ketahuilah itu!


Untuk sahabat saya,
pahamilah kamu tidak sendiri.


picture by imgfave.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.

And thanks for your visiting! :)