Laman

Minggu, 15 Juni 2014

Rindu yang Terbuang

I found it, here
Hai, Kamu. Masih berminat membaca tulisan kumalku? Aku menulis karena aku suka mengamati beberapa hal di kiri kananku. Kemudian aku memolesnya dengan sedikit hal agar bisa aku sampaikan lewat cerita kusam ini. Aku hanya berharap setelah membaca kamu tak akan menyesal karena telah menyediakan waktu untukku. Ehm, bukan. Maksudnya telah menyediakan waktu untuk membaca tulisanku.

Entah saat ini kamu sedang menunggu pagi, siang, sore ataupun malam, aku hanya ingin memberi tahu sedikit hal. Kamu tahu? Pagiku masih sempurna. Siangku juga. Pun dengan sore dan malamku tetap sempurna seperti kenangan lama yang sulit terhapus dari isi kepalamu. Kenapa harus kenangan? Karena menurutku kenangan memiliki segala hal. Mulai dari kepedihan, keletihan, kesenangan, bahkan pelajaran.

Apakah saat ini kamu merasakan kerinduan? Tidak? Hmm, ataukah sebelum ini kamu pernah merasakan kerinduan yang menghantam hati hingga terkoyak dan tak berbentuk? Pasti pernah. Cobalah percaya denganku atau setidaknya dengan tulisan kumalku ini. Kini, aku tak lagi mengais kepingan rindu yang sudah tak dapat lagi untuk disatukan. Walaupun kerinduan itu memikat dan menjerat, tetapi aku tak tahu harus menyampaikan rindu ini kepada siapa. Sebab aku tak mengenal Tuan. Sejak kala itu. Aku kira kamu juga pernah mengalami hal yang sama.