Laman

Minggu, 20 Januari 2013

Menunggu Dengan Mengenangmu



Hujan menghunus bumi. Bertabrakan dengan atap-atap gedung pencakar langit dan rumah-rumah. Menghasilkan bunyi yang dapat menggoda emosi. Membuat lantunan lagu tak dapat tersampaikan dengan baik ke gendang telinga penikmatnya seperti kerinduan saya pada lelaki itu. (Mungkin) sampai kapanpun dia tak akan tahu kerinduan yang amat mencekam dan membunuh ini. Hujan. Kerinduan. Mereka tak akan pernah bersatu dan tak akan mau bersatu.

Saya kehilangan cara, kehilangan arah untuk menemukan kamu yang kemarin, yang selalu mengingatkan saya akan hal-hal sederhana. Dimana kamu sekarang? Akankah kamu nantinya kembali untuk sekedar menyapa saya dan mengucapkan selamat malam sebelum saya tertidur?

Harapan tinggallah harapan. Saya tak memungkiri agar kamu kembali lagi kesini. Kamu terlalu menarik perhatian saya.

“Saya merindukannya.”

“Tapi saya terlalu munafik untuk mengejarnya.” Lanjut saya.

“Lebih baik kamu tetap disini. Menunggu.”

“Hhh, selalu seperti ini jika menjadi wanita. Sedikit agresif dapat menimbulkan hal-hal negativf dari beberapa mulut.”

“Begitulah manusia. Ada yang tak sesuai dengan realita sedikit saja, mereka akan menyentil. Dengan cara sederhana maupun rumit.”

“Mampukah aku menunggu? 4 hari rasanya seperti 4 tahun. Aku membenci keadaan ini.”

“Lalu apa yang bisa kamu lakukan selain menunggu?”

“Aku tak tahu. Terlalu sulit untuk berpikir realistis. Sesak saat ada dia namun aku tak ada keberanian untuk menyapa.”

Bila cinta menggugah rasa. Bila cinta menggugah mata. Bila cinta menggugah hati, menggugah pikiran, menggugah otak. Semoga Kau membangunkannya Tuhan. Membawa dia kembali. Semoga Kau sampaikan rasa ini untuknya. Semoga  kerinduan ini tak terhalang oleh apapun.

Kamu, saya benar-benar mencarimu. Merenungkan hal-hal yang kita ciptakan beberapa hari yang lalu, di bawah payungan senja. Akankah keindahan itu terlukis kembali beberapa hari mendatang? Akankah Tuhan menyatukan kita kembali? Semoga perkenalan bukanlah awalan dari sebuah perpisahan.

Tulisan ini sepertinya penuh dengan harapan-harapan. Harapan saya untuk kamu agar kamu kembali, kesini.


Saya yang masih menunggu kehadiranmu
Menunggu ucapan selamat malam yang begitu sederhana, namun indah

2 komentar:

  1. It's nice story, checkout my blog at
    http://definingwords.blogspot.com/2012/08/romantic-words.html
    feel free to leave a comment

    BalasHapus
  2. Thank you. I will check it. :)

    BalasHapus

Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.

And thanks for your visiting! :)