Masih mencoba mencari teka-teki yang
ku ciptakan sendiri. Mencoba mengorek segala kenangan. Mengorek segala kisah
yang sudah tercipta dengan mudahnya. Mencari jalan keluar dari segala
permasalahan. Sebenarnya bukanlah permasalahan besar, namun tetap saja dia
bernama “permasalahan” yang hanya akan selesai jika kita menemukan solusi.
Kamu dapat memeluk segala harapku,
segala kenanganku. Kamu juga pemeluk segala kesakitanku. Kamu juga penyebab
senyumku. Dan kamu, adalah bagian dari mimpi-mimpiku.
Denganmu, aku dapat tertawa. Aku
dapat merasakan diriku menjadi utuh kembali. Mungkinkah ini cinta? Aku terlalu
sulit untuk menemukan jawaban seperti apa cinta yang sesungguhnya. Cinta yang
akan membawa kita pada kebahagiaan. Terlalu sulit menemukan jawaban jika tak ada
kamu. Aku tak mampu untuk mencarinya. Mungkin denganmu, aku dapat menemukan
jawaban, sebenarnya apakah rasa yang sudah kamu tinggalkan ini? Mungkin juga
dengan hadirnya kamu kembali, keutuhan ini akan menjadi sebuah keutuhan abadi.
Keutuhan yang tak akan hilang setelah kamu mendekat dan memelukku.
Sebuah kebingungan, yang sampai saat
ini belum menemukan sebuah pegangan. Pegangan yang dapat membuatku berdiri.
Tegak. Tak goyah.
Kemarin, dengan segala daya upaya,
kita saling mengeratkan hubungan, menyatukan dua jiwa menjadi satu,
menggabungkan perasaan suka sama suka menjadi cinta. Tapi, ternyata belum
sejauh itu.
Kecemburuan.
Lagi, kamu hadir kembali. Dengan
berbagai tawa yang kamu bagikan untuk mereka. Namun perilakumu yang kamu buat
untukku jauh dari kesan manis. Jauh dari tawa yang kamu berikan untuk mereka.
Aku, mencoba berdiri sedikit demi
sedikit. Menguatkan hati tanpa ada yang membantu. Tanpa kamu.
“Kamu benar-benar mencintainya.”
“Atas dasar apa kamu berpikir
seperti itu?”
“Saat dia hadir, kamu menjadi lebih
bernyawa. Kamu dapat tersenyum hanya karena mendapat pesan singkat darinya.”
“Sesederhana itu?”
“Ya. Cinta memang sederhana.”
“Benarkah? Jika memang iya seharusnya
aku dapat menemukan jawaban tanpa bertanya.”
“Karena kamu terlalu sibuk
memikirkannya. Sampai hal kecil kamu lupakan.”
“Kamu mencintainya.” Lanjutnya.
“Walaupun dia berperilaku kurang
manis terhadapku?”
“Cinta dapat bertemu dengan cara
yang tak lazim.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.
And thanks for your visiting! :)