Laman

Rabu, 20 Februari 2013

Masih Mencari Teka Tekimu



Masih mencoba mencari teka-teki yang ku ciptakan sendiri. Mencoba mengorek segala kenangan. Mengorek segala kisah yang sudah tercipta dengan mudahnya. Mencari jalan keluar dari segala permasalahan. Sebenarnya bukanlah permasalahan besar, namun tetap saja dia bernama “permasalahan” yang hanya akan selesai jika kita menemukan solusi.

Kamu dapat memeluk segala harapku, segala kenanganku. Kamu juga pemeluk segala kesakitanku. Kamu juga penyebab senyumku. Dan kamu, adalah bagian dari mimpi-mimpiku.

Denganmu, aku dapat tertawa. Aku dapat merasakan diriku menjadi utuh kembali. Mungkinkah ini cinta? Aku terlalu sulit untuk menemukan jawaban seperti apa cinta yang sesungguhnya. Cinta yang akan membawa kita pada kebahagiaan. Terlalu sulit menemukan jawaban jika tak ada kamu. Aku tak mampu untuk mencarinya. Mungkin denganmu, aku dapat menemukan jawaban, sebenarnya apakah rasa yang sudah kamu tinggalkan ini? Mungkin juga dengan hadirnya kamu kembali, keutuhan ini akan menjadi sebuah keutuhan abadi. Keutuhan yang tak akan hilang setelah kamu mendekat dan memelukku.

Sebuah kebingungan, yang sampai saat ini belum menemukan sebuah pegangan. Pegangan yang dapat membuatku berdiri. Tegak. Tak goyah.

Kemarin, dengan segala daya upaya, kita saling mengeratkan hubungan, menyatukan dua jiwa menjadi satu, menggabungkan perasaan suka sama suka menjadi cinta. Tapi, ternyata belum sejauh itu.

Kecemburuan.

Lagi, kamu hadir kembali. Dengan berbagai tawa yang kamu bagikan untuk mereka. Namun perilakumu yang kamu buat untukku jauh dari kesan manis. Jauh dari tawa yang kamu berikan untuk mereka.

Aku, mencoba berdiri sedikit demi sedikit. Menguatkan hati tanpa ada yang membantu. Tanpa kamu.

“Kamu benar-benar mencintainya.”

“Atas dasar apa kamu berpikir seperti itu?”

“Saat dia hadir, kamu menjadi lebih bernyawa. Kamu dapat tersenyum hanya karena mendapat pesan singkat darinya.”

“Sesederhana itu?”

“Ya. Cinta memang sederhana.”

“Benarkah? Jika memang iya seharusnya aku dapat menemukan jawaban tanpa bertanya.”

“Karena kamu terlalu sibuk memikirkannya. Sampai hal kecil kamu lupakan.”

“Kamu mencintainya.” Lanjutnya.

“Walaupun dia berperilaku kurang manis terhadapku?”

“Cinta dapat bertemu dengan cara yang tak lazim.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.

And thanks for your visiting! :)