Laman

Rabu, 24 Desember 2014

Perihal Rindu

Hai.
Selamat malam, Tuan.

Bagaimana harimu pagi hingga malam ini? Menyenangkan bukan? Ah, ataukah kamu lelah (lagi) dengan semua kepenatan kegiatan-kegiatanmu? Santai saja, Tuan. Ketika kamu lelah, aku siap menimangmu hingga kamu terlelap dalam kepulasan. Membuatmu bermimpi indah untuk esok yang lebih bahagia.

Tuan, temu yang kita nanti sepanjang malam akhirnya berdamai dipersatukan oleh rindu. Sebagai pengobat dalam jiwa untuk masing-masing diantara kita berdua. Barangkali hari bisa kuhabiskan bersamamu selalu, aku hanya ingin membuatmu bahagia tanpa henti. Dan herannya, mengapa rinduku tak pernah habis untukmu. Mengapa demikian, ya, Tuan? Apakah kamu sudah menjadi candu yang tak mau kumusnahkan?

Hm, Tuan. Bagiku sebuah temu sebenarnya tak cukup. Tak cukup sekali atau bahkan dua kali. Rindu ini tak akan pernah ku selesaikan. Bahkan aku tak mau menyelesaikannya. Sebab denganmu adalah indah. Bersamamu adalah suka. Kedatanganmu adalah penantianku.


Maaf, Tuan.
Aku tak bisa menahan diri untuk tak merindukanmu.
Semua ini terjadi begitu saja tanpa mau ku berhentikan.

Senin, 22 Desember 2014

Perihal Luka

Selamat malam, Tuan.

Ya, kamu, Tuan. Tuan penyembuh luka. Tuan pembawa suka.

Ah, Tuan. Tahukah kamu apa yang sebenarnya terjadi? Benar, ternyata kamu mampu menyembuhkan lukaku. Luka lama yang tak mau kering bahkan hingga bernanah ternyata mampu kamu sembuhkan, Tuan.

Ah, ya, Tuan. Aku sedikit ingin bercerita. Tentangmu dan tentang kita. Kini kamu menjadi candu. Aku menunggu sapamu. Berharap di koridor kampus aku mampu menemukanmu. Sepersekian detik tak masalah untukku. Candu akan dirimu tak ingin ku sembuhkan. Sebab aku menikmati ini. Selain itu aku juga menanti. Menanti minggu pagi yang sering kita habiskan bersama. Pun aku juga menikmati ketika kita bertengkar. Bagiku, itu adalah kemesraan yang berbeda. Selain pertengkaran kecil yang sering kita ciptakan, pun aku juga suka dengan kesabaran dan dewasamu. Tapi, aku ingin mengenalmu lebih dari ini, Tuan. Aku ingin mengenalmu seperti kamu mengenal kamu, seperti aku yang mengenal aku.

Malam ini, tidurlah dengan lelap, Tuuan. Jangan buat lelah mengganggu tidur manismu. Esok, aku akan menunggumu. Menunggu waktu untuk dihabiskan, hanya berdua. Aku dan kamu. Cukup itu.



Untuk kamu,
lelaki yang ku sematkan namanya dalam setiap sujud

Minggu, 21 Desember 2014

Surat Untuk Ibu

Hujan masih menggelayut manja pada langit. Dia tak ingin bergerak turun padahal para penanti sudah menunggunya. Entah apa yang membuatnya enggan menyapa mereka. Aku masih sepertinya; hujan. Aku masih ingin menggelayut manja kepadanya. Pada wanita cantik yang melahirkanku puluhan tahun yang lalu. Dari daun yang menunggu sapa embun hingga matahari yang bersembunyi di balik punggung belahan langit bagian lain. Aku ingin bermanja padamu sepanjang hari, sepanjang usiaku, tanpa henti. Seperti kasihmu, kasih sepanjang masamu, Ibu. Semandiri-mandirinya anakmu, kami tetap membutuhkanmu. Seperti yang kamu tahu, Ibu.

"Kak, ibu besok berangkat jam 6 pagi. Anterin ya."

"Iya."

***

"Kak, besok anterin ibu lagi, ya?"

"Hm."

"Mau apa enggak, kak? Kalau gak mau bilang aja. Ibu berangkat sendiri aja."

"Iya, iya, Bu. Aku anterin!"

***

SAHABAT (Satu Hati Bersama Telkom)

Venue di lapangan basket
SAHABAT. Satu Hati Bersama Telkom, salah satu KPP (Kegiatan Pasca Pelatihan) TELKOM 2014. Acara ini adalah implementasi dari Parabola (bagian dari lambang Telkom), yaitu untuk menampung aspirasi warga Telkom. Acaranya ngapain aja?

Acara pagi ini (21/12) diadain di lapangan basket PENS, dimulai dengan jalan sehat. Rutenya mulai dari Asrama PENS - PPNS - Teknik Kelautan ITS - Biologi ITS - Bundaran ITS - PENS. Selain bikin sehat badan, jalan sehat juga asik buat kenal satu sama lain, misalnya antar angkatan. Kami berbagi canda tawa di sini. Mulai dari 2014, 2013, 2012, 2011, LJ bahkan alumni.

Selasa, 25 November 2014

Sekedar Mengingat (Kutemukan Bahagiaku)

I found here
Hai, kamu, seseorang yang sempat mengisi hati beberapa waktu yang lalu. Aku hanya sekedar ingin mengetahui bagaimana kabarmu. Baik di sana?

Masih ingat hal-hal yang terjadi satu tahun yang lalu? Akankah kamu mengingatknya seperti halnya aku mengingat kejadian kala itu?

Mungkin cerita ini bermula dari tempat kami mencari kenyamanan baru di kampus. Tresno jalaran soko kulino? Kedengarannya memang benar seperti itu. Semua bermula dari kebiasaan.

Ketika tenggelam dalam sendu, kamu datang untuk menghapus segalanya yang entah bermula dari mana. Kamu membawa senyum yang dapat menghapus segala duka. Kamu membawa damai dalam kalutnya cerita. Hingga pada akhirnya kenyamanan itu mulai timbul. Mencari ketika kamu tiba-tiba menghilang tak ada kabar. Ketika bertemu, malu-malu menanyakan “Kamu ke mana aja kok gak ada kabar?”

Hei, apa kalian pernah merasakan apa yang pernah aku rasakan? Kamu akan tersenyum ketika dia menyapamu? Pasti. Kamu akan bahagia sekedar mendapat sapa “Hei” lewat SMS? Benar bukan? Diam-diam dari jauh kamu mengamati dia walau sekedar ingin melihat dia lewat depan kelasmu bukan? Mulanya pasti seperti itu. Yang tertulis dalam cerita hanya bahagia, bahagia, dan bahagia tanpa berkesudahan. Segalanya berjalan lancar. Hubungan yang baik diselimuti dengan komunikasi yang baik.  Hingga kemudian kebahagian yang sempat tertulis di cerita perlahan-lahan mulai berubah. Sedikit-sedikit, suka mulai menjadi duka. Duka menjadi lara. Tapi bukan berarti sama sekali tak ada kebahagiaan yang menyelimuti hati.

Komunikasi itu penting. Setuju dengan kalimat kecil itu? Tanpa komunikasi, hubungan yang dijalani tak akan pernah menjadi baik. Sebaik-baiknya hubungan tapi jika tak ada komunikasi yang baik, tak akan membuahkan hasil yang baik pula walau sudah ada kepercayaan diantara satu dengan yang lainnya.

Selasa, 04 November 2014

Kumpulkan Skripsimu


#‎KumpulkanSkripsimu‬ acara yg digagas oleh Hilo dan Hilo Green Community akan dilaksanakan serentak 16 kota di Indonesia. Jadilah pahlawan lingkungan selagi masih sempat. Sebab berjuang di medan perang sudah tak mampu kita lakukan lagi.

Don't miss it, tanggal 9 November 2014 di CFD Bungkul mulai jam 7 pagi. Ajak teman, saudara, pacar, gebetan, keluarga, atau siapapun buat ikut berpartisipasi sama acara ini. Insya Allah bermanfaat, Gaes.

Sudah waktunya kita peduli lingkungan, untuk masa depan anak cucu kita. :)

More information :  
089990556895 - Fikri
089685441761 - Abi

Sabtu, 25 Oktober 2014

Selarik Kisah untuk Kamu, Masa Remajaku

Dokumentasi Pribadi
Suatu ketika aku dan kamu pernah membuat sebuah janji. Perjanjian yang tak disampaikan secara langsung maupun tertulis. Tapi karena janji itu, aku dan kamu sempat memaknai waktu bersama, berdua. Kebahagiaan yang sangat sederhana untuk dua orang yang sangat berharga.

Nyanyian bersama ingin menciptakan cerita hidup yang tidak biasa bagi sebagian orang. Menginginkan untuk menciptakan kehidupan berdua yang begitu menyenangkan. Kelak, beberapa tahun kemudian. Inginnya seperti demikian.

Kamu ke kanan, aku mengikutimu.

Kamu ke kiri, aku pun mengikutimu.

Kemanapun arahmu beranjak, pasti aku di belakangmu.

Apa aku kecewa dengan hal-hal yang pernah aku perjuangkan untukmu? Sedikit. Ah, sebentar. Akan aku jelaskan.

Ini bukan perihal ikhlas atau tak ikhlas. Bukan pula perihal cinta atau tak cinta. Bukan juga perihal aku memilihmu dan kamu memilihku. Wajar bukan jika seseorang mengalami kekecewaan terhadap apa atau siapa yang memang mengecewakannya? Tak seperti ekspektasi yang diinginkan. Atau mungkin tidak sebanding dengan apa atau siapa yang sudah diperjuangkan.

Kamu memanglah tetap kamu yang tak akan pernah berubah karena adanya aku. Tak perlulah aku bermimpi yang indah, jika kamu masih bersama dalam kehidupanku setiap harinya. Masih ada senyum itu yang melekat pada bibir merahmu. Masih ada gelak tawa yang mampu menyebarkan tawa.

Senin, 25 Agustus 2014

Oh, ternyata begitu dekat

Sumber

Malam ini langit tak seperti langit kemarin. Tak seperti pula langit kemarinnya lagi. Begitu pula seterusnya. Pun awan juga tak seperti kemarin. Hari ini awan seperti ingin menangis. Menahan pedih, entah dia memikirkan apa. Entah apa yang dia pendam. Apakah sebenarnya dia ingin menangis? Tapi tak ada bahu sebagai penyangga?

Malam ini masih seperti malam kemarin. Sudah lama tak sepaham seperti permulaan kemarin di bawah keramaian rintik hujan. Malam ini wanita hujan di bawah kepekatan cahaya langit tertunduk lemah. Kemarin pun juga. Dia pekat seperti awan. Ingin menangis tapi tak tahu harus menangisi siapa lagi. Untuk apa dia menangis lagi. Apa guna lelah memikul ribuan tangis yang tak dapat disampaikan?

Kau yang pernah dibutuhkan sejak hujan beberapa waktu yang lalu sekarang tak (bisa) dibutuhkan lagi. Tahukah kau? Dia memikul tangis dan rindu yang tak dapat ditumpahkan kepadamu. Pikulan itu terasa berat saat kamu ternyata tak dapat memikul rindu bersama-sama lagi. Siapa kamu? Siapa dia? Dia dan kamu sudah tak sama lagi seperti aroma tanah hujan kemarin sore.


Jumat, 15 Agustus 2014

Keliling Malang

Hai hai. Sekarang anak kuliahan masih masa-masa liburan, nih. Mau share seharian kemarin saya kemana aja. Hahaha.

Liburannya mahasiswa PENS tinggal 15 hari lagi. Masa liburan palingakhir, eh kuliahnya awal sendiri. Gak masalah, sih! Ini yang namanya perjuangan. Gak cuma cinta aja yang perlu diperjuangin, liburan pun juga. Wkwk.

Yuks, lanjut. Seharian kemarin saya dan 4 orang teman saya (Efril, Gaby, Bastomy, Adi) ke wilayah Malang. Rencana liburan kelas ke Sarangan, Magetan gagal. Jadi cari opsi lain; Malang. Kita berangkat dari Surabaya jam 07.30 WIB dan sampai wilayah Songgoriti sekitar jam 10.30 WIB. Tujuan pertama kita cari villa.

Kalau kalian masuk wilayah Songgoriti, banyak banget yang nawarin villa. Mungkin itu mata pencaharian mereka. Bagi kalian yang pengen nyari villa, cobalah nyari-nyari sendiri dan gak pakek “calo”. Kayak begitu menurut saya ada enak enggaknya, sih. Sebab villa di sana banyak. Kalau nyari satu demi satu sesuai spesifikasi yang kita pengen, sepertinya susah. Seharian mungkin nemu baru berapa biji. Jadi, kami memutuskan meminta bantuan ke bapak-bapak yang menawarkan jasanya. Yang kami pengen, villa murah dan ada tamannya. Masalah kamar berapa biji itu mah gampang. Tujuan yang kita datangi pertama, itulah yang terbaik. Haha, ngawur juga, sih. Tapi sepertinya memang terbukti. Kemarin kami mencoba membandingkan sekitar 5 villa. Dan ternyata pilihan malah jatuh ke tempat pertama. Buang-buang waktu? Engga, sih. Justru begitu kita bisa membandingkan dan ngerti beberapa villa dan tentunya si harga dari villa tersebut. Di sana dikasih harga per hari. Ada yang per hari 600.000, 850.000, dll. Nah, villa yang bakal dipakek nanti adalah Villa Ka We Be. Kami berencana makek villa 2 hari aja. Harga dari bapak pemilih villa ternyata 1.7 jt. Akhirnya cewek turun tangan. Tawar-menawar pun berlangsung, dan taraaaaa, kami dapat harga 1.5jt. Lumayan kan. Ada wifi, tv, taman, kamar 3, kamar mandi 2, dapur, ruang makan, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dll. Lengkap banget!

Villa D4TB'12 vacation part II

Senin, 11 Agustus 2014

HILO GREEN

Berjumpa lagi dengan saya. Kali ini gak share cerita fiksi dulu, ya, tapi mau bagi cerita aja mengenai kegiatan saya di musim liburan ini. :D

Beberapa waktu yang lalu, di twitter lagi ada info kegiatan tanam mangrove dan susur kali buat bersihin sampah di mangrove Wonorejo, Surabaya. Tanpa pikir panjang saya langsung daftar ke salah satu CP. Ternyata kegiatan ini diadakan sama Hilo Green Community Surabaya. Karena saya belum pernah ikut tanam mangrove, jadi ngerti ada acara beginian rasanya excited banget. Ke sana sendiri rasanya gak enak. Jadi seperti biasa saya meracuni teman yang sekiranya demen sama yang beginian.
 
Nyulik Dwiki dari Prodi sebelah
Acara dimulai hari Sabtu (9/8) jam 06.30 WIB. Kami berkumpul di pendopo pertama kawasan mangrove. Sebanyak 50 peserta dari berbagai universitas/politeknik dan SMA meramaikan acara ini dengan memakai dresscode berwarna biru. Waktu di pendopo saya kenalan sama mbak-mbak cantik ternyata lulusan kampus sebelah, ITS. Setelah tanya-tanya, ternyata jurusan Teknik Lingkugan 2009 tapi ternyata kerja di Metro TV biro Surabaya. Jomplang ya? Jadi pengen kayak mbaknya. :D *abaikan*

Sabtu, 09 Agustus 2014

Suroboyo Carnival

Hai, selamat pagi, siang, sore atau malam. Di mana pun kalian membaca tulisan ini. :D
Ternyata saya begitu lama tidak menyentuh si Abu *laptop* sejak kuliah semester 4 berakhir walaupun nilai belum keluar semua. Begitu pula dengan blog. Rasanya sekian lama sudah tak berjumpa. :D

Ngomong-ngomong tentang kuliah, seperti biasa, kampus saya liburannya paling akhir. Bahkan tanggal 27 Juli kemarin, H-1 lebaran saya masih berkeliaran di kampus. Tapi kalau itu emang kerajinan, sih. Hahaha. Juli sekitaran tanggal 20 kampus masih rame sama mahasiswa/i berbagai angkatan. Ada yang masih bergelut sama Tugas Akhir, nilai-nilai, ujian susulan, post test, ngurusin robot, dan tentunya satu yang gak ketinggalan; organisasi.

Satu minggu terakhir di bulan Juli sepertinya digunakan mahasiswa sebaik mungkin buat kumpul sama keluarga. Begitu pula dengan saya. Tapi sayangnya tahun ini gak mudik. Jadi ya akhirnya saya jaga Surabaya biar kotanya gak dibawa lari sama keong. :D

Hari H lebaran (28/7), seperti biasa kita silaturahim atau salam-salaman ke orang-orang di sekitar kita. Kalau di Surabaya disebutnya “unjung-unjung”. Berhubung saudara jauh semua; Ponorogo, Kediri, Madiun, Jombang, sama Jember, walhasil saya dan keluarga cuma muter di deket-deket rumah. Gak sampek seharian unjung-unjung di sini kecuali kalau emang keluarganya banyak yang di sini. Karena saya tipe orang yang gampang bosen kalau di rumah, jadi saya memutar otak. “Mau kemana malam ini?”. Taraaaaaa. Ternyata malam lebaran kemarin, SCNM (Suroboyo Carnival Night Market) udah dibuka. Sebelumnya gak ada planning bakal ke sana. Daripada diem di rumah dan gak dapet wangsit sepeserpun, mending cari keramaian di daerah A.Yani itu. Akhirnya terbanglah saya dan salah seorang teman saya ke salah satu icon Surabaya selain THR (Taman Hiburan Remaja) atau sekarang disebut TRS (Taman Remaja Surabaya). FYI, sekarang icon Surabaya bertambah. Ada TRS, SCNM, dan sebentar lagi, denger-denger 2015 bakal diresminak Universal Studio di Kenjeran Park. Wow! Gak mau kalah sama kota lain. :D

Senin, 14 Juli 2014

Catatan Kerinduan

Sumber

Hai, Tuan. Bagaimana kabarmu di sana? Baik-baik saja bukan? Sejauh mana kamu berjalan hingga dentingan jam saat ini, Tuan? Ah, ya, dengan siapa kamu berjalan sejauh ini, Tuan? Berdua atau seorang diri?

Tuan, kamu pasti ingat dengan cerita-cerita kita di kala itu. Di berbagai sudut kota, berbagai suasana, juga berbagai kondisi merekam tawa dan tangis kita berdua. Mereka mengabadikan kita tanpa sepengetahuan kita, Tuan. Pun denganku, aku juga merekam jejak dan cerita diantara kita berdua. Bahkan hingga detik ini rekaman demi rekaman itu masih teramat jelas di pemutar otakku. Ah, aku juga mengabadikan rekaman yang telah ada. Apa kamu tahu itu, Tuan penyuka sepak bola?

Sudah hampir 1 tahun sejak terakhir kamu merelakan bahumu untuk menanggung semua bebanku. Meluangkan waktu berdua untuk mengisi kekosongan yang dulu sempat terlahir kemudian menghilang karena hadirnya kamu untukku dan aku untukmu. Kamu ingat, Tuan? Cerita yang begitu sebentar. Hanya 2 bulan. Walau hanya 2 bulan tapi begitu membekas hingga berbulan-bulan bahkan hampir setahun. Apa ini yang dinamakan kesetiaan, Tuan? Bagaimana menurutmu?

Minggu, 15 Juni 2014

Rindu yang Terbuang

I found it, here
Hai, Kamu. Masih berminat membaca tulisan kumalku? Aku menulis karena aku suka mengamati beberapa hal di kiri kananku. Kemudian aku memolesnya dengan sedikit hal agar bisa aku sampaikan lewat cerita kusam ini. Aku hanya berharap setelah membaca kamu tak akan menyesal karena telah menyediakan waktu untukku. Ehm, bukan. Maksudnya telah menyediakan waktu untuk membaca tulisanku.

Entah saat ini kamu sedang menunggu pagi, siang, sore ataupun malam, aku hanya ingin memberi tahu sedikit hal. Kamu tahu? Pagiku masih sempurna. Siangku juga. Pun dengan sore dan malamku tetap sempurna seperti kenangan lama yang sulit terhapus dari isi kepalamu. Kenapa harus kenangan? Karena menurutku kenangan memiliki segala hal. Mulai dari kepedihan, keletihan, kesenangan, bahkan pelajaran.

Apakah saat ini kamu merasakan kerinduan? Tidak? Hmm, ataukah sebelum ini kamu pernah merasakan kerinduan yang menghantam hati hingga terkoyak dan tak berbentuk? Pasti pernah. Cobalah percaya denganku atau setidaknya dengan tulisan kumalku ini. Kini, aku tak lagi mengais kepingan rindu yang sudah tak dapat lagi untuk disatukan. Walaupun kerinduan itu memikat dan menjerat, tetapi aku tak tahu harus menyampaikan rindu ini kepada siapa. Sebab aku tak mengenal Tuan. Sejak kala itu. Aku kira kamu juga pernah mengalami hal yang sama.

Sabtu, 31 Mei 2014

Opi - Bes

Hai. Ketemu lagi nih. Kali ini gak bikin cerita yang galau mellow dulu, ya. Ada hal penting yang perlu dibahas. Apa itu? *tataratata*

HAPPY BIRTHDAY RATIH PRIMA PUSPITA




Kita berdua kenal sejak jadi murid baru di SMAN 17 Surabaya. Masuk di kelas X-1 tapi waktu itu belum deket banget. Belum lengket melebihi permen karet. Cuma sekedar temen sekelas aja.

            Habis kelas X tentunya penjurusan dong. Ke IPA atau IPS. Dan ternyata kita sama-sama di kelas XI IPA 5. Berdasarkan kesamaan nasib dan kesamaan kelas (kelas X), dan atas nama perjuangan, kita jadi lebih deket. Disini lagi proses jadi permen karet. Duduk sebangku. Ke kantin berdua. Ke mana-mana berdua. Tapi inget, disini masih proses jadi permen karet. Belum lengket-lengket banget apalagi bisa bikin celana atau rok orang jadi lengket sama bangku di sekolahan.

Senin, 19 Mei 2014

Seperti Malam Sebelumnya

I found here
Semua hal ku lalui sendiri
Berdiri sendiri, berjalan lalu berlari sendiri
Kala itu pula aku mulai terjatuh kembali
Ternyata aku masih tak mampu untuk berjalan bahkan berlari
Aku lumpuh
Total

Tak ada yang tahu aku menangisimu tiap malam
Tak ada yang tahu aku jadi apa setelah hari kematian itu
Tak ada yang tahu aku sudah tak bernyawa bersamaan dengan kehilangan, malam itu
Dan aku juga sudah tak peduli dengan diri sendiri, mau jadi apa nanti

Kamis, 15 Mei 2014

Kembalilah, Suatu Hari Nanti

I found here

Waktu masih bergerak seperti semula. Berjalan terus menerus. Matahari masih bertahan dan berpindah dari ujung timur ke ujung barat. Bulan masih menggantikan matahari saat malam. Embun masih setia pada pagi. Senja masih menggelayut manja pada sore. Dan disini masih ada seseorang yang setia pada penantian tak berujung.

Disaat semua sudah berakhir, porak-poranda tak seperti semula. Tak tahu bagaimana jalan untuk memulai kembali. Ingin meneruskan cerita lama dengan orang yang sama. Sudah tak bisa lagi terus menerus menyimpan kesedihan seorang diri. Tak bisa pula menahan mati-matian. Suatu ketika tebing itu juga akan roboh juga.

Aku begitu percaya cinta datang dengan sendirinya. Percaya bahwa cinta datang tak terduga. Pada tempat sederhana yang tak terduga, suasana yang tak terduga, keadaan yang tak terduga, waktu yang juga tak terduga, dan pastinya pada orang yang tak terduga pula.

Tapi satu hal yang tidak aku percayai, yaitu kebetulan. Menurutku di dunia ini tak ada satupun hal yang terjadi secara kebetulan. Semua telah di-skenario-kan oleh Yang Kuasa. Pertemuan dengan kamu pun juga bukan sebuah kebetulan semata.

Minggu, 11 Mei 2014

Saksi Bisu Sebuah Rindu

I found here

Ketika tak ada lagi ruang untuk mempertemukan kita.
Tak ada lagi waktu untuk menjadikan kamu dan aku menjadi kita (lagi).
Ketika itu pula do’a masih mengalir deras dalam setiap detik.
Masih ada harap untuk berjalan kembali, memperbaiki yang telah lalu.


Jumat, 09 Mei 2014

Drawing TELKOM - Bulu Tangkis PENS CUP


Drawing PENS CUP 2014 Cabang Bulu Tangkis.

Rebut kembali juara 1! Yakin bisa!

Just enjoy the game. Semangat buat Tim Telkom yang bakal tanding. Juara Umum boleh lah, ya. Jangan mau kalah sama yang lainnya. :)

Kamis, 01 Mei 2014

TELKOM - Bulu Tangkis PENS CUP

PENS CUP 2014 sudah dimulai beberapa minggu lalu. Tiap Program Studi ikut berpartisipasi di kegiatan ini. Cabang olahraga yang dipertandingkan ada bulu tangkis, basket, volly, futsal, dll.

Drawing Bulu Tangkis PENS CUP

Tahun lalu TELKOM juara 2 lewat Tim B. Sewaktu Final kami kalah dari MEKA A.

Untuk teknisnya masih sama kayak tahun kemarin. Tim A full mahasiswa/i dan Tim B ada kolaborasi antara mahasiswa/i dan dosen/karyawan. Nah, bedanya kalau tahun kemarin Tim A sama Tim B bakal ketemu di Final. Tim A ada di pool kiri dan Tim B ada di pool kanan. Tapi tahun ini, sebelum Final pun udah bisa ketemu antara Tim A sama Tim B.

Dukung siapa? Yang pasti TELKOM. Karena saya juga bagian dari tim haha. Optimis tahun ini bisa juara 1! Syukur-syukur kalau TELKOM A sama TELKOM B ketemu di Final. Aamiin.

Semangat untuk semua tim! Tetap sportif walaupun nanti bakal ada beda warna dan beda jargon.

Dan tentunya, semangat buat semua pemain TELKOM! Optimis kita juara!

So, kamu kamu yang setia sama IJO, dukung terus tim-tim kita, ya! Ramaikan GOR Bulu Tangkis ITS dengan jargon kita. Ramaikan juga dengan warna kita!

VIVA TELKOM YES!

Selasa, 29 April 2014

Hujan Membuka Kenangan

Sumber

Hujan suka sekali datang secara tiba-tiba membawa kenangan-kenangan yang telah lapuk. Dia terbang dengan suka cita membuat seseorang membuka kembali semua kenangan lama yang pahit ataupun manis. Kenangan pahit ataupun manis bukan untuk dilupakan. Mungkin untuk dipelajari? Ya, mungkin saja. Sepertinya sebuah kenangan tak layak untuk dilupakan.

Kenangan layaknya seperti hujan. Dia tetap akan membekas, entah sampai kapan. Dia berbau seperti saat hujan menyentuh tanah.

Selamat hujan.


Dan selamat, kenangan-kenangan mulai bertebaran dengan manis.

Minggu, 27 April 2014

Telecommunication Signal Live Action 2014





  1. Seminar "Open BTS Free and Unlimited Communication Technology Solution" oleh Onno W. Purbo. Diselenggarakan pada tanggal 17 Mei 2014 di Kampus PENS. HTM Rp 50.000 untuk Umum.
  2. Telecommunication Quiz dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2014 di Kampus PENS. HTM Rp. 15.000 untuk SMA/SMK/MAN/SMAK Se-Indonesia.
  3. Wajan Bolic dengan Tema "Telecommunication The Explorer". Dilaksanakan pada tanggal 17-18 Mei 2014 di Kampus PENS. HTM Rp 300.000/tim untuk SMA/SMK/MAN/SMAK Se-Indonesia.
  4. Lomba Karya Tulis Ilmiah dengan Tema "Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Menghadapi ASEAN Free Trade ASIA (AFTA) 2015". Final pada tanggal 18 Mei 2014 di Kampus PENS. HTM Rp 50.000/tim untuk SMA/SMK/MAN/SMAK Se-Indonesia.
  5. Lomba Fotografi dengan Tema "Telecommunication Activities". Dilaksanakan pada tanggal 17-18 Mei 2014 di Kampus PENS. Biaya pendaftaran Rp 40.000 untuk Umum.
Fanpage : TESLA 2014
Twitter : @Official_Tesla
CP : Fauzi (0856 5511 7213) & Udin (0856 0742 0966)

Senin, 24 Februari 2014

Untuk Kamu Dia Bertahan

 sumber

Perjalanan ini sungguh membuatnya lelah. Sebelumnya tak pernah terbayangkan dia akan berjalan sejauh ini. Sebelumnya tak ada kata berlari dan mengejar yang baru, yang ada hanya bertahan. Bertahan mencintai secara diam-diam. Bertahan menyimpan kekaguman yang teramat sangat hingga waktu yang tak bisa ditentukan. Tanpa sadar, dia memperhatikan kamu. Garis wajahmu, senyumanmu, tawa candamu, sifat cuekmu yang mampu dia terima dengan baik. Dalam diam dia mendamba kamu, yang teramat dekat dengannya namun belum bisa terjamah olehnya.

Saat ini dia masih berjalan. Ditemani embun yang menetes bersama daun. Ditemani bayang-bayang pada tengah hari. Juga ternyata ditemani cahaya jingga di ujung barat. Dan ternyata juga ada ribuan cahaya kecil di langit, yang dalam diam cahaya-cahaya itu ada untuknya. Mereka menemaninya tanpa lelah. Seperti dia berharap kamu, tanpa lelah juga. Dia, menoleh ke kanan-kiri, siapa tahu ada pemikat hati, yang lebih peka, yang lebih mengerti, yang mungkin akan seperti kamu. Adakah?

Satu, terlewati. Lebih mengerti. Lebih memahami. Tapi ada bagian hati yang sepertinya tak terpenuhi, tak berisi.


Minggu, 23 Februari 2014

Saat Dia Sudah Lelah

Sumber

Ada sesuatu yang tak ingin dia percaya. Yaitu mengenai insting dia sendiri. Dia begitu membenci insting yang sering berjalan di pikirannya. Beberapa pemikiran merambat ke otaknya, tak mau untuk ditinggalkan. Menjelma menjadi hal yang terus membayang-bayangi, kemanapun dia pergi. Mungkin insting itu terlalu mencintai Empunya. Mungkin dia ingin menunjukkan beberapa hal untuk bisa dipercaya si Empu tersebut sebelum hal tersebut terjadi atau mungkin agar si Empu mengetahui lebih dulu dibanding yang lainnya. Atau agar si Empu dapat mengantisipasi segala hal yang akan terjadi? Entahlah. Sulit sekali untuk menebak hal-hal yang berseliweran di pikiran kita.

Seperti sedia kala, dia selalu mencoba untuk berpikir positif. Walaupun terkadang bayang-bayang negatif itu selalu terlintas di depannya. Sampai saat ini, saat senja perlahan mulai menghilang dan berganti menjadi malam.

Tapi realita memang tak bisa ditolak. Kejadian-kejadian itu sudah tercetak jelas. Sangat tak wajar. Terlukis di depan mata dan tak ada penjelasan bahwa semua itu adalah ilusi belaka. Kejadian nyata di depan mata sudah tak bisa ditutup-tutupi lagi. Sekalipun memberikan kesan busuk. Sekalipun itu menyakitkan.

Sabtu, 22 Februari 2014

Titipan Rindu



Begitu kerinduan merasuk ke dalam diri seseorang, dia tak akan mau pergi sebelum pertemuan itu datang. Tetapi terkadang saat bertemu pun, kerinduan itu tak ayal malah semakin merebak. Seperti sebuah minyak, jika sedikit demi sedikit ditambahkan, dia akan melebar sesuai wadahnya. Bukan malah semakin menyusut.

Saat kamu berjauhan, hanya sedikit komunikasi yang terjalin. Bukankah kamu pasti begitu merindukannya?

Ah, setidaknya diatas kita masih ada langit biru. Hanya satu langit yang kita lihat setiap harinya secara bersamaan. Langit yang aku lihat juga langit yang kamu lihat. Mungkin aku bisa menemukan wajahmu disana, pun juga dengan senyum dan tawamu. Walau hanya bayang-bayang. Begitu juga dengan kamu. Kamu pasti juga menemukan aku disana, walau berjauhan. Karena kita menatap langit yang sama.