Laman

Selasa, 29 Mei 2012

Bertahan di atas sakitku

“Terkadang hal sekecil apapun yang tak kasat mata terbenam indah di benak seseorang.”

Hal sekecil apapun yang kau timbulkan tak pernah lepas dari mata dan hatiku, namun justru semakin lekat saat kau kian lama kian menjauh. Melirik pun kau tak sempat dan mungkin tak akan pernah. Apalagi melihat? Impossible!!

Saat ini aku yakin kau sangat menikmati dunia mu. Tapi bagaimana dengan ku? Apakah kau sedikit saja tak memikirkan hal apa yang ku lakukan saat kau tak ada disini? Kau tak datang saat pagi, terik, senja, dan malam padahal aku mengharapkan mu walau kau hanya datang sepersekian detik dan tak membawa apapun.

Tapi aku bangga dan bersyukur sebab sampai sekarang aku mampu menahan diri untuk tak menghubungimu. Akhirnya aku bisa seperti ini setelah sekian lama gagal untuk menahan diri. Semoga akan selamanya seperti ini, saat aku mampu bertahan diatas sakit ku.

with love,


@besjoget ;)

Senin, 28 Mei 2012

kau yang (mungkin) tak mengingatku


Aku memaksakan diri menangis untuk kesekian kalinya tepat tengah malam, tepat setelah aku membaca novel, tepat setelah aku mendengarkan lagu-lagu mellow yang mem-falshback-kan kisah kita. Tapi, sepertinya bukan kita, tapi aku. Semua memori itu berputar kembali secara gambling tanpa perlu ku suruh, tanpa perlu mendapat tugas dari benakku. Setahun lebih kita berkenalan, aku masih mengingat semua hal kecil yang membuat kita tertawa bersama (long time ago). Bagaimana awalnya kita kenal? Aku masih ingat!! Bagaiman saat kita bertemu? Aku masih ingat!! Bagaimana saat kamu sedikit demi sedikit mulai menjauh? Aku masih ingat!!! Benar-benar masih ingat!! Tapi tak tahu denganmu, apakah kau masih mengingat semua itu atau bahkan mencampakkan layaknya sampah yang tak berguna? Hanya kau dan Tuhan-lah yang tau :’)

Kamu masih ingat pertama kali kau menghubungiku? Tidak ingat bukan? :’)  Tapi aku masih ingat. Benar-benar ingat!! Kau menanyakan apakah aku benar yunika yang dimaksud teman club mu sekaligus adek kelas ku? Aku juga masih ingat benar bagaimana saat kau menyatakan keinginanmu untuk sparing bulutangkis antara sekolahku dengan sekolahmu. Tentu saja aku menerimanya tapi dengan usaha yang harus ku lakukan lebih karena sekolahku tak mempunyai ekstrakurikuler bulutangkis seperti di sekolahmu. Berawal dari hal yang sama-sama kita sukai, kita menjadi (mungkin) dekat. Kalau tidak ingin dikatakan bodoh, aku ingin mengatakan kepada diriku sendiri bahwa “Aku hanyalah kurang pintar!!” :’)

Rabu, 02 Mei 2012

Cinta memang harus memiliki

Banyak orang bilang kalau "cinta itu tak harus memiliki" tak terkecuali aku. Tapi, setelah tau yang sesungguhnya, bagiku pernyataan itu salah. Tapi mungkin bagi beberapa orang, pernyataan itu sah-sah saja. Bukankah setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda-beda? Dan kita seharusnya menghargai pendapat masing-masing bukan? :)

Mengapa aku memilih setuju dengan pernyataan "cinta harus memiliki"? Karena itu memang realita. Setiap orang yang mencintai pasti ingin mendapatkan apa yang ia cintai bukan? Salah satu contoh: aku menyukai membaca. Secara tidak langsung aku akan membeli novel atau apapun yang bisa aku baca bukan? Ya, menurutku seperti itulah contoh dari hal yang sangat sepele.

Well, jika kamu mencintai apapun termasuk mencintai seseorang, kejar dia sampai kamu benar-benar mendapatkannya :) Memang, bicara itu mudah tapi untuk mewujudkannya bisa dibilang sangat susah. Tapi, bukankah manusia selayaknya seperti itu? Yang bisa mendukung satu sama lain? :)