Laman

Jumat, 17 Mei 2013

Kemarilah! Aku Disini


Kamu mungkin tak akan pernah tahu bahwa aku disini. Menunggumu di seberang jalan tanpa mau melangkap kembali, untuk mencapaimu. Aku hanya mampu menikmati semilir angin, menikmati rakitan takdirNya, tanpa pernah tahu kapan aku harus benar-benar bangkit, berlari dan menjangkaumu.

Apakah kamu batu? Apa kamu hanya berpura-pura menjadi batu? Tanpa pernah tahu aku adalah air yang ingin melembutkanmu. Menjadikanmu lebih peka dengan sekitarmu.

Apa kamu buta? Atau sengaja membutakan mata dan batinmu? Kemarilah. Aku akan menunjukkanmu beberapa jalan yang mungkin akan membuat keadaan lebih baik. Membuat perasaanmu dan perasaanku menjadi satu. Lihatlah kemari! Ada aku yang selalu memperhatikanmu. Secara langsung maupun tak langsung. Selalu mengharapkanmu tanpa pernah tahu apakah kamu juga akan mengharapkanku.

Entahlah! Bagaimana seharusnya aku menyampaikan pesan ini? Cobalah kemari! Mataku mampu menyampaikan semua pesan yang tak bisa ku tuliskan, apalagi ku ungkapkan. Mataku akan berbicara, dari hati.