Laman

Senin, 24 Desember 2012

rapuh



Rasa ini begitu sederhana, tapi jika tidak diungkapkan juga akan menyakiti diri sendiri. Yang sederhana malah sulit untuk diterima, sulit untuk diciptakan, juga sulit untuk diungkapkan. Hanya satu yang ingin saya ungkapkan. Saya merindukan kamu. Sosok yang beberapa minggu ini mampu membuat saya menjadi seseorang yang benar-benar hidup. Saya mampu tersenyum lagi. Saya mampu tertawa tanpa batas, tanpa hambatan. Karena mu. Luka yang dulu pernah tercipta dan berbekas, sekarang sudah menghilang. Karena mu juga. Kamu memang tak seperti yang lain. Kamu berbeda. Kamu menyejukkan seperti angin sore. Kamu menenangkan seperti senja. Kamu membuat saya rindu seperti saya merindukan bau tanah kering yang tiba-tiba diguyur hujan, memabukkan.

Senin, 03 Desember 2012

senja telah menghilang



Senja, apa kabar kau disana? Masih ingatkah denganku? Ya, aku yang saat itu pernah datang dalam kehidupanmu, menggoreskan cerita dan luka; untukku. Aku teringat tawa renyahmu, aku teringat derai candamu, aku teringat dengan ulah-ulah kecil yang kamu ciptakan. Apalagi dengan kekonyolan yang sering kamu timbulkan. Sederhana namun indah. Terkenang.

Saat itu, aku dapat merasakan kebahagiaan, aku juga merasakan kepedihan. Merasakan keadamaian. Semua bercampur jadi satu. Otakku sudah tak mampu mengingat kenangan-kenangan kita. Aku baru sadar, ternyata itu hanya cerita sesaat. Sudah tak ada aku dan kamu lagi. Aku dan kamu sudah terhapus. Telah hilang dan sekarang membuat cerita baru dengan orang lain, berjalan tanpa berdampingan, denganmu.

Sabtu, 01 Desember 2012

aku yang baru


Aku yang baru. Ya, aku menjadi sosok wanita yang baru. Bukan aku yang sebelum tanggal 19 November 2012. Sekarang aku sudah mencoba untuk menutupi aurat, yaitu dengan berkerudung dan berpakaian yang lebih tertutup. Aku menulis ini bukan tanpa alasan. Dan alasan itu bukan karena aku PAMER. Sama sekali bukan. Aku menulis ini karena untuk mendorong diriku sendiri agar tetap konsisten dengan jilbab ini, agar ini menajdi penyemangat bagiku bahwa aku suda berubah.

Awalnya aku memakai jilbab saat di luar kampus. Lama-kelamaan seperti ada rasa yang mendorongku untuk berjilbab. Setelah aku bercerita dengan sahabat-sahabat ku, akhirnya aku menemukan jawabannya. Benar, jawabannya mereka sangat mendukung agar aku berubah. Akhirnya, sejak tanggal 19 November kemarin, aku mulai berjilbab. Aku sudah membulatkan tekad agar aku konsisten dengan keputusanku.