Laman

Senin, 14 Juli 2014

Catatan Kerinduan

Sumber

Hai, Tuan. Bagaimana kabarmu di sana? Baik-baik saja bukan? Sejauh mana kamu berjalan hingga dentingan jam saat ini, Tuan? Ah, ya, dengan siapa kamu berjalan sejauh ini, Tuan? Berdua atau seorang diri?

Tuan, kamu pasti ingat dengan cerita-cerita kita di kala itu. Di berbagai sudut kota, berbagai suasana, juga berbagai kondisi merekam tawa dan tangis kita berdua. Mereka mengabadikan kita tanpa sepengetahuan kita, Tuan. Pun denganku, aku juga merekam jejak dan cerita diantara kita berdua. Bahkan hingga detik ini rekaman demi rekaman itu masih teramat jelas di pemutar otakku. Ah, aku juga mengabadikan rekaman yang telah ada. Apa kamu tahu itu, Tuan penyuka sepak bola?

Sudah hampir 1 tahun sejak terakhir kamu merelakan bahumu untuk menanggung semua bebanku. Meluangkan waktu berdua untuk mengisi kekosongan yang dulu sempat terlahir kemudian menghilang karena hadirnya kamu untukku dan aku untukmu. Kamu ingat, Tuan? Cerita yang begitu sebentar. Hanya 2 bulan. Walau hanya 2 bulan tapi begitu membekas hingga berbulan-bulan bahkan hampir setahun. Apa ini yang dinamakan kesetiaan, Tuan? Bagaimana menurutmu?