Laman

Rabu, 18 Juli 2012

seperti dulu

Kadang malaikat itu tak bersayap, sepertimu. Seperti semua kisah yang kau torehkan di buku kehidupanku. Kisah kasih sayang yang kau berikan dengan cuma-cuma. Tanpa ku ketahui bagaimana aku harus membalasnya. Jatuh cinta denganmu membuat hidupku menjadi utuh. Gak separuh lagi. Akankah aku akan merasakan keutuhan itu jika aku mencintai yang lain?

Kadang pula kita merasa harus membunuh waktu agar kita tak akan berpisah dengan seseorang yang kita sayang. Agar maut atau apapun tak akan bisa memisahkan hubungan itu. Agar keabadian menjadi milik kita seutuhnya dan bukan milik orang lain. Tapi aku mengakui dan aku tahu bahwa keabadian itu hanya milik Tuhan dan bukan milik manusia seperti kita.

Kadang manusia tak ingin adanya sebuah jarak mengganggu sebuah hubungan. Rasanya ingin sekali menghilangkan jarak agar datang sebuah keabadian dan kebersamaan. Jarak dapat mempererat hubungan seseorang tapi jarang juga sering menghancurkan hubungan seseorang. Seperti aku dan kamu, begitu juga dengan mereka.

Walau begitu, ketahuilah bahwa waktu dan jarak tak bisa mengurangi perasaanku terhadapmu. Perasaanku masih sama seperti dulu, saat kali pertama melihatmu. Malam itu.

hujan dan senja

Dia layaknya senja dan hujan yang mampu membuat semua orang kadang bahagia tapi kadang juga sengsara.

Dia seperti hujan saat pagi menjelang. Saat itu semua orang pasti malas untuk melakukan semua aktivitas, pun denganku. Aku juga malas meninggalkannya, meninggalkan hatiku yang sudah dia bawa kemanapun dia pergi. Hujan pagi itu terlalu istimewa untuk tak dinikmati dan dihayati, begitu juga dengannya.

Dia juga seperti senja. Senja yang dapat mendamaikan hatiku. Bagamanapun keadaanku saat itu, senja selalu bisa mengalihkan semuanya, semua masalahku. Juga dengannya, di saat dia datang dengan segala karisma yang dia bawa, sesaat dia dapat mengalihkan semua masalah yang menerpaku.

Kenapa kau seperti senja dan hujan saat pagi datang? Tahukah kau aku sangat menyukai suasana seperti itu? Datanglah padaku untuk kesekian kalinya dan jangan pernah pergi lagi. Karena jika kau pergi, hujan dan senja itupun perlahan juga akan pergi. Mereka akan mengikutimu. Well, tak akan ada lagi yang dapat mendamaikan hatiku.


yang lelah menunggumu