pekerja keras, profesional, bertanggung jawab, ramah, murah senyum, rendah hati. semua sifat-sifat baik ada dalam diri ibu. menurutku beliau sempurna untuk ukuran manusia yang tak sempurna.
aku masih ingat bagaimana perjuangan ibu dulu sebelum sukses di Sampoerna. dulu beliau sekolah di tempat terpencil di Ponorogo. tapi karena kegigihan beliau, ibu bisa sekolah di Madiun. seminggu sekali beliau pulang dari Madiun ke pucuk kabupaten Ponorogo. naik sepeda dia jalani sehari-hari untuk menuju ke tengah kota kemudian naik bus untuk menuju kota Madiun. beda dengan kita, dulu beliau hanya membawa beras dan uang sangu sebesar Rp.500. uang sebesar itu sangat berharga saat ibuku masih SMA. sangat berbanding terbalik dengan sekarang. setelah beliau lulus dari SGO (Sekolah Guru Olahraga) ibu melanjutkan kuliah di Surabaya jurusan Teknik Industri. singkat cerita kemudian beliau bekerja di pabrik rokok. mulai dari melinting rokok sampai menjadi seseorang yang mempunyai jabatan. perjuangannya sungguh luar biasa. jujur aku malu dengan ibu jika kelak aku tidak bisa melebihi kesuksesannya.
"ibu mu orang baik mbak. Tuhan pasti menerimanya."
"ibu mu orang yang bertanggung jawab. beliau selalu baik dengan semua orang termasuk bawahannya. ibu mu suka turun langsung ke lapangan."
"ibu mu gak pernah mengeluh. ibu mu selalu semangat. dokter juga heran kenapa semangat ibu kamu bisa sebesar itu."
"do'akan ibu mu ya nak semoga beliau cepat sembuh dan penyakitnya bisa hilang."
"aku tahu ibu mu menahan dakit akibat leukimia akut yang menimpanya. tapi dia gak mau nunjukin itu ke semua orang karena takut orang lain akan khawatir terhadapnya."
"mbak yunika, dokter nangis saat ibu mu sms. 'dokter saya berhasil melewati kemoterapi. saya bisa dok. saya bisa'."
sampai akhirnya 24 juli 2012 pukul 02:10 WIB, beliau pulang. ibu sempat koma dan sempat ingin melepas semua infus yang menempel dalam tubuhnya. beliau sudah pasrah padahal sebelumnya beliau selalu ada semangat untuk sembuh.
foto ini diambil saat travelling di Madura
ibu dan adik di telaga ngebel, Ponorogo
kenangan di Wisata Bahari Lamongan
ibu menikmati makanan yang cukup untuk mengganjal perut :)
ketiga foto itu saat ibu di rawat di sebuah rumah sakit di kawasan Surabaya
semua kenangan itu sulit untuk di buka. rasanya masih ingin menangis saat mengungkap semua kenangan yang sudah kami tuliskan di buku kehidupan. Tuhan, ampuni segala dosa-dosa beliau. terimalah amal ibadah beliau. mudahkan beliau menuju surgamu.
Sabar ya bes,
BalasHapusJangan lupa selalu kirim Do'a
Pasti, mas Adib. Makasih :))
Hapus