Rintihan hujan terdengar sampai
masuk ke telingaku. Aku terbangun tepat jam 12 malam karena sebuah mimpi
beterbangan secara leluasa. Aku mendengar dia merintih seperti rintihan hujan
yang ku dengar saat ini.
Ronarena: hei you, how are you in heaven?
Ting!
@Ronarena plis rona. Dia uda pergi. Jgn nyakitin
diri sendiri.
@berlian25 km ngomong gt krn km gk pernah ngrasain!!
@Ronarena gk peduli ak prnh ngrasain atau gk. Yg ak
mau cm km jgn kyk gini lagi.
@berlian25: percuma ngarepin orang yang udah bertahun-tahun
gak ada. Hidup itu k depan!! Bkan k belakang!!
“Hhh, nyindir nih ceritanya? Terserah deh!!
Bertahun-tahun kek. Berabad-abad kek itu bukan urusan kamu!!”
-o-o-o-
Senja ini mengingatkanku akan kehadiranmu. Di saat kau berlarian bersama anak-anak pantai
membawa balon dengan berbagai warna. Keceriaan menghiasi wajah mereka dan juga
wajahmu. Tapi, aku melihat sesuatu yang lain di matamu. Ada kegugupan disana.
Ada apa denganmu?
“Rona, maukah
kamu menemani kesendirianku?”
Indah. Itu yang
ku rasa saat dia merealisasikan mimpiku. Mimpi yang selama ini ku inginkan
akhirnya terwujud sudah. Anugrah baru telah ku dapatkan.
-o-o-o-