Memilih satu
dari sekian banyak pilihan bukanlah perkara mudah. Berbagai pertimbangan harus
dipikirkan dengan baik jika tak ingin terjadi suatu keburukan yang tak
diinginkan.
Tak terkecuali
menjatuhkan pilihanku ke kamu. Aku harus berpikir matang terlebih dahulu
sebelum akhirnya mulai membangun perasaan yang begitu besar terhadapmu. Aku harus
menempuh proses yang sangat panjang. Menjadikan semua proses itu bagian dari
semua perjalananku.
Dalam suatu
proses tak selalu ada hal yang menyenangkan, tetapi ada juga berbagai hal yang sangat
tak kita inginkan muncul begitu saja tanpa mau permisi terlebih dahulu. Sampai saat
ini, aku masih menempuh berbagai proses itu. Aku masih merasakan bagian dari proses
yang sangat tak ingin aku temui. Kendala. Kesakitan. Sebuah pengharapan yang
sampai saat ini (mungkin) masih belum diketahui olehnya.
Kamu tahu? Atau
malah kamu tidak tahu? Ah! Mungkin benar kamu memang tak akan tahu. Jadi tolong
sebentar saja kamu coba lihat kesini. Ya! Kesini. Kearahku. Hanya sebentar. Jika
memang iya, ku harap kamu akan berbalik. Berbalik dan berlari ke arahku untuk menggapaiku,
untuk meraihku. Menggapaiku yang seakan-akan telah luruh bersamaan dengan semua
proses tersebut.
Kamu tahu? Tak ku pungkiri, aku pernah menangis. Menangis sambil bersimpuh di hadapanNya. Aku sudah merasa lelah untuk terus berjalan. Aku membutuhkan waktu untuk beristirahat walau itu hanya sejenak. Walau itu hanya 1 menit atau bahkan mungkin hanya 1 detik hanya untuk mengambil nafas.
Sempat aku
ingin berhenti. Benar-benar berhenti lalu tak akan dan tak ingin melanjutkan
perjalanan kembali. Sungguh! Aku menginginkan semua itu. Berhenti. Tapi kemudian
aku sadar. Sebaiknya aku tak berhenti, namun aku hanya menepi. Menepi untuk bangkit
kembali, menepi walau hanya untuk bernafas dengan leluasa, menepi untuk
menguatkan diri; lebih kuat dari yang lalu. Aku sudah berjalan dari garis
start, jadi lebih baik lagi jika aku mengakhiri hinggga garis finish bukan?
Kemudian aku
berdoa’a padaNya. “Tuhan, aku memang sudah lelah. Tapi aku masih ingin terus
berjuang. Berjuang untuk melanjutkan perasaan yang sudah terbentuk karenaMu. Ijinkan aku Tuhan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.
And thanks for your visiting! :)