Laman

Kamis, 27 Juni 2013

Aneka Rasa

Bahagia saat pada akhirnya Tuhan mengembalikan rasa yang sempat hilang. Memunculkan kembali berbagai rasa; rasa pahit, manis, asam, dan rasa-rasa yang lain. Tak ada yang lebih indah dari semua itu jika dibandingkan saat kita tak merasakan apapun, saat tiba-tiba rasa itu hilang. Mati rasa.

Mencoba menembus batas. Mencoba menembus dinding tebal yang ada di depan mata. Mencoba menikmati setiap rasa yang perlahan mulai menyesakkan jiwa, pikiran, dan hati.

Wanita ingin dimengerti. Tanpa terkecuali.

Tetapi sepertinya untuk saat ini harus bersabar dulu. Seseorang di depan sana masih belum tahu, masih belum paham dengan tindakan-tindakan kecil yang dibuatnya, Maya. Terkadang lelah juga jika harus menjadi orang lain. Berpura-pura tidak tahu, berpura-pura angkuh, berpura-pura cuek. Padahal di luar itu, kepura-puraan hanya untuk menutupi rasa yang tak bisa diungkapkan. Kepura-puraan itu untuk menutupi rasa. Entah sampai kapan harus berpura-pura di saat-saat tertentu.

Dia. Terkadang pagi menyapa dan malam mengucap kata “selamat malam”. Terkadang perhatian, mampu mengungkapkan kepekaannya lewat deretan kata melalui pesan singkat, terkadang menunjukkan rasa lewat sentuhan-sentuhan kecil yang dia berikan. Apa maksud semua itu? Tahukah kamu, apa yang bergejolak dalam hatinya? Masihkah mampu untuk mempermainkan lembut dan tulus cintanya?

Saat tak bertukar sapa, tahukah kamu bahwa dia sedang menunggu? Memperhatikan ponsel dengan penuh harap? Bahkan menangis dalam diamnya? Kamu tahu itu?

Terlalu lama jika harus seperti ini. Dia, Maya, hanya butuh tindakan nyata. Bukan sekedar omong kosong yang tersampaikan melalui ponsel. Sangat berharap masa-masa itu akan terjadi. Masa indah yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Hei, lelaki diujung sana. Kamu percaya? Wanita yang ada disini masih menunggu di tempat yang sama. Tak akan pergi, tak akan berpaling sampai mendapat satu kepastian, dari kamu.

Cinta tak akan pernah salah memilih tuannya. Begitu pula denganku, semoga aku tak salah memilih hatimu untuk ku nanti. Lihatlah kesini dan tersenyumlah. -Maya-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.

And thanks for your visiting! :)