Laman

Kamis, 15 Mei 2014

Kembalilah, Suatu Hari Nanti

I found here

Waktu masih bergerak seperti semula. Berjalan terus menerus. Matahari masih bertahan dan berpindah dari ujung timur ke ujung barat. Bulan masih menggantikan matahari saat malam. Embun masih setia pada pagi. Senja masih menggelayut manja pada sore. Dan disini masih ada seseorang yang setia pada penantian tak berujung.

Disaat semua sudah berakhir, porak-poranda tak seperti semula. Tak tahu bagaimana jalan untuk memulai kembali. Ingin meneruskan cerita lama dengan orang yang sama. Sudah tak bisa lagi terus menerus menyimpan kesedihan seorang diri. Tak bisa pula menahan mati-matian. Suatu ketika tebing itu juga akan roboh juga.

Aku begitu percaya cinta datang dengan sendirinya. Percaya bahwa cinta datang tak terduga. Pada tempat sederhana yang tak terduga, suasana yang tak terduga, keadaan yang tak terduga, waktu yang juga tak terduga, dan pastinya pada orang yang tak terduga pula.

Tapi satu hal yang tidak aku percayai, yaitu kebetulan. Menurutku di dunia ini tak ada satupun hal yang terjadi secara kebetulan. Semua telah di-skenario-kan oleh Yang Kuasa. Pertemuan dengan kamu pun juga bukan sebuah kebetulan semata.

Rasa memiliki muncul begitu saja, bukan dengan ditemani sebuah kebetulan. Menyatu bersama pikiran mengalahkan logika dan menomor satukan perasaan. Takut kehilangan dan hanya ingin terus bersama, berdua saja. Memikirkan pada segala kondisi.

“Kamu sedang apa?”

“Apa kamu sudah makan?”

“Akankah kamu juga memikirkanku?”

“Mungkinkah kita bisa bersama dalam hal suka dan duka?”

Aku masih hafal dengan tarikan nafas itu. Begitu hafal dengan derai tawa yang kamu timbulkan. Aku hafal dengan cara berjalanmu. Dan tanpa kamu ketahui, aku masih ingat suara langkah kakimu walau dari kejauhan.

I'm walking 'round with just one shoe
I'm half a heart without you
I'm half a man- at best
With half an arrow in my chest
I miss everything we do
I'm half a heart without you

Aku seperti berjalan sendiri. Tiada teman tiada kawan. Menoleh ke kanan tak ada kamu. Ke kiri, ke belakang pun juga tak ada. Kamu di depan. Jauh di depan sana hingga aku tak sanggup untuk meraihmu. Tak sanggup untuk memangilmu apalagi merengkuhmu. Aku hanya mampu menatap punggungmu yang semakin lama malah semakin menghilang.

Aku merindukan semua hal tentang kita. Merindukan hal dari yang paling sederhana sampai hal yang paling rumit. Merindukan ketika kita sama-sama pergi ke berbagai tempat dan berbagai kota. Ada jejak kita disana. Ada kisah kita di berbagai sudut kota.

Aku masih bisa melihat mata yang sama seperti saat kita bersama.

She cries, "This is more than goodbye
When I look into your eyes
You're not even there"
It's just a feeling, just a feeling, just a feeling that I have
Just a feeling, just a feeling that I have
'Cause it's just a feeling, just a feeling, just a feeling
I can't believe that it's over

Aku masih tak percaya pada keadaan ini. Semuanya begitu gelap. Tak ada cahaya. Tak ada petunjuk arah. Begitu abstrak. Semua sudah berakhir. Tak tahu bagaimana cara merangkai setiap kepingan cerita yang ada menjadi sebuah cerita baru, yang utuh dan tak dapat dipecah atau dihamburkan lagi oleh siapapun, termasuk aku ataupun kamu.

Senyumanmu masih jelas terkenang
Hadir selalu seakan tak mau hilang dariku
Takkan mudah ku bisa melupakan
Segalanya yang telah terjadi
Di antara kau dan aku
Di antara kita berdua

Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam
Tak pernah padam

Biarkan aku merawat semua ini. Kembalilah jika masih ada kesempatan untuk kembali sebab aku masih berdiri disini. Memandangmu tak jauh dari tempatmu berdiri.


Kembalilah.

1:44 AM
Half A Heart, One Direction
Just A Feeling, Maroon 5
Tak Pernah Padam, Sandy Sandoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.

And thanks for your visiting! :)