Rasa ini begitu sederhana, tapi jika tidak diungkapkan
juga akan menyakiti diri sendiri. Yang sederhana malah sulit untuk diterima,
sulit untuk diciptakan, juga sulit untuk diungkapkan. Hanya satu yang ingin
saya ungkapkan. Saya merindukan kamu. Sosok yang beberapa minggu ini mampu
membuat saya menjadi seseorang yang benar-benar hidup. Saya mampu tersenyum
lagi. Saya mampu tertawa tanpa batas, tanpa hambatan. Karena mu. Luka yang dulu
pernah tercipta dan berbekas, sekarang sudah menghilang. Karena mu juga. Kamu
memang tak seperti yang lain. Kamu berbeda. Kamu menyejukkan seperti angin
sore. Kamu menenangkan seperti senja. Kamu membuat saya rindu seperti saya
merindukan bau tanah kering yang tiba-tiba diguyur hujan, memabukkan.
Akankah keadaan mengubah semua ini? Hal yang
jelas-jelas sudah terjadi. Ataukah keyakinan yang akan mengubah peristiwa ini?
Dari kedua pertanyaan itu, saya tak mau memilih keduanya. Kedua hal tersebut
sama-sama menyakitkan. Sama-sama berujung pada sebuah kesakitan.
Tetapi jika melihat realita, saya memang tak bisa
memilih diantara kedua hal tersebut. Melainkan kedua hal tersebut yang memilih
saya. Mereka mendekati saya, keadaan dan keyakinan. Mereka membuat dia menjadi
berubah. Entah ini perasaan atau memang kenyataan. Sepertinya ini memang nyata.
Ini memang terjadi. Dia berubah. Dia bukan yang dulu, yang pertama kali saya
kenal. Seperti ada tembok besar yang menahannya. Seperti ada benda gelap yang
menutupinya. Seperti ada jarak yang tercipta. Semua hal itu tak bisa dilihat
secara kasat mata, tapi mampu untuk dirasakan.
Dan sekarang, hal apa yang harus dilakukan? Hanya hati
kita yang dapat menjawab. Hati kita tak akan pernah dan tak akan mungkin
berbohong.
pic by imgfave.com
ciee nika :D
BalasHapushehe apa monik? :) miss you mon {}
BalasHapus