Laman

Jumat, 09 Januari 2015

Kisah di Balik Proposal Cinta

Alhamdulillah. Cuma itu yang keluar dari mulut saya waktu dapet email Surat Penerimaan Kerja Praktek di PT NEXWAVE. Seusai adzan, setiap kali bersujud, dan seusai sholat, saya selalu menyempatkan berdo'a agar "proposal cinta" kami diterima oleh sub-contractor yang terletak di jalan Mayjend Sungkono, Surabaya itu.

Cukup membuat hati galau juga selama beberapa bulan ini. Serasa dibolak-balik dan diputar-putar tak tentu arah serta tak tahu kapan berhentinya. Seperti layangan yang ditarik-ulur, entah akan terbang tinggi atau malah bakal jatuh berdebam. Ah, mungkin seperti itulah rasanya.

Kami apply proposal sejak akhir November 2014. Mengirimkan proposal ke sana bukan tanpa pertimbangan. Bahkan penuh pertimbangan. Sangat. Ibaratnya, kami akan bermain judi. Sebab kata kebanyakan orang "Bakal keterima kalau ada proyek.". Nah lalu gimana kalau gak ada proyek? Pertanyaan pertama. Pertanyaan kedua, "Gimana kalau ternyata ditolak? Cari perusahaan mana lagi yang mau nerima kita H minus sekian hari?". Begitulah seterusnya hingga pertanyaan-pertanyaan lain bermunculan padahal pertanyaan sebelumnya tak terjawab. Sehingga kami nekad. Berbekal niat, keberanian yang dibalut dengan do'a, kami mengirimkan proposal itu. Bismillah.

Saya dan rekan saya, Zaim, siang hari berangkat ke kantor Nexwave. Belum pernah ke sana sebelumnya. Cuma berbekal alamat dan sedikit pengetahuan tentang jalanan Surabaya, kami berangkat. Juga mengandalkan feeling yang berbuah penemuan alamat yang kami tuju. Sampai di sana langsung mencari HRD.

"Sekarang masih belum ada proyek. Nanti kalau ada proyek dikabarin, kok. Proposalnya ditaruh dulu aja."

"Iya, Bu. Lalu untuk info penerimaannya itu kapan, Bu?"

"Awal bulan Januari, ya."

Duar!

Gila! Kerja Praktek kami mulai tanggal 26 Januari 2015. Lalu pengumumannya baru awal bulan januari? Sungguh rasanya nano nano. Tak mungkin kami mundur sebab sudah sampai di sana. Pun surat rekomendasi dan proposal KP sudah selesai kami garap. Tak tahu hasilnya kan jika kami tak mencoba? Akhirnya kami meletakkan proposal itu. Berharap penerimaan KP dilakukan sesegera mungkin dan jika tidak semoga Allah memberi takdir yang manis untuk kami.

Satu per satu kelompok lain di angkatan kami sudah mendapat surat penerimaan KP. Lalu kami kapan? Pertanyaan itu sering kali muncul. Tapi kami percaya, pasti kami tak akan ditolak. Walau desiran keyakinan dalam hati kami sedikit goyah.

Mulanya, hampir setiap minggu kami menghubungi pihak perusahaan yang kami tuju. Jawabannya tetap sama, "Nanti akan kami hubungi.". Itu saja. Bagaimana dengan ketakutan dan kekalutan kami? Makin bertambah! Apalagi ternyata dari sekitar 18 kelompok, yang belum diterima hanya 3 kelompok; termasuk kelompok kami.

Desember akhir, kami mencoba menghubungi HRD yang lain. Bu Mega yang menjadi rujukan kami kala itu. Hampir setiap hari kami menghubungi beliau. Mencoba "merepotkan" beliau di kesibukan kerjanya. Kami makin tenang? Tidak! Justru kami makin kalut. Sebab, katanya di sana tak ada proposal kami. Mungkin proposal kami hanyut sampai ke kantor di Jakarta. Ya Allah Ya Rabb. H-20 Kerja Praktek kami malah tak menjadi tenang. Esoknya kami berinisiatif untuk memberikan proposal yang baru. Tapi ketika kami menghubungi beliau, ternyata proposal tersebut ada. Alhamdulillah. Perasaan lega mengaliri hati kami. Belum selesai kelegaan kami, ternyata muncul kekalutan yang lain.

"Proposalnya saja ajukan dulu. Nanti surat penerimaannya saya kirim lewat email."

Duar. Duar. Duar.

Apalagi ini? Pengajuan? Jadi sudah pasti diterima atau tidak jika masih diajukan seperti ini? Akhirnya kami tetap menunggu. Tak ada pilihan lagi selain itu. Tak mungkin jika kami meminta surat penolakan sebelum penolakan yang tidak kami inginkan terjadi, bukan?

Dan alhamdullillah. H-17 kami bertiga mendapatkan Surat Penerimaan Kerja Praktek di PT. NEXWAVE Surabaya. Syukur alhamdulillah tak pernah habis kami ucapkan. Wajar bukan jika kami bertindak seperti ini? 2 bulan perasaan kami terombang-ambing tak tentu arah; tak kunjung mendapat jawaban.


Selamat untuk kita : M. Zaim Ridlowi, Ratih Prima Puspita, dan saya; Yunika Bestari. Semoga kita tak dimanja oleh takdir. Selamat menempuh perjalanan hidup yang baru. Semoga kita dapat mencuri banyak ilmu dari mereka-mereka. Selamat ngantor dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore. Selamat menikmati kemcaetan ibu kota yang tak ada habisnya ini. Dan selamat melahap buku 2G/3G RF Planning and Optimization for Consultant by Lingga Wadrhana. Allah selalu bersama kita. :)

Sumber
Terima kasih buat semua orang yang mau kami repotkan. Bapak Puja (KAPRODI D4), Bu Ari (Koordinator Kerja Praktek), Bu Mega (HRD PT. NEXWAVE), kakak kelas, rekan seangkatan, dan semuanya. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.

And thanks for your visiting! :)