Senin, 5
Agustus 2013.
Novel. Di rak
buku kamar saya terdapat berbagai koleksi novel. Mulai dari teenlit, metropop, biografi,
nonfiksi, sampai novel yang berbau motivasi maupun islami pun ada. Saya menyukai
sastra sejak kecil. Dulu saat saya masih TK/SD saya sudah mengoleksi berbagai
edisi dari majalan bobo. Karena saat ini saya sudah beranjak dewasa atau
mungkin sudah mulai menua, jadi koleksi saya bukan majalah bobo lagi.
Kalau
dompet lebih tebal dibanding biasanya, saya lebih suka menjajakannya bukan di
warung, resto, ataupun mall tetapi saya lebih memilih toko buku.
Sampai saat
ini, koleksi novel saya sekitar 35 buah. Alhamdulillah dari puluhan buku
tersebut hanya beberapalah yang mendapat sokongan dana dari orang tua atau jika
tak mau dikatakan “dibelikan”. Untuk memuaskan hobi yang saya tekuni, saya
lebih mengandalkan uang sendiri. Jika memang dompet sedang miris, saya lebih
suka pergi ke rental novel dan menyewanya barang 2 atau 3 novel setiap kali
menyewa.
Novel-novel
tersebutlah yang biasanya menemani saya diwaktu sibuk maupun senggang. Saat ke
kampus pun saya selalu membawa novel. Sebelum tidur dan bangun tidur pun, merekalah
yang saya cari. Pergi ke mall atau kemanapun, novel selalu tersedia di dalam
tas. Bahkan saat berlatih bulu tangkis pun saya selalu meletakkan satu atau dua
novel di tas merah saya. Mungkin itu sudah menjadi salah satu kebiasaan saya
untuk membunuh waktu dengan cara yang positif.
Dulu saya
begitu menyukai teenlit. Tapi karena sekarang sudah bukan masa SMA lagi, jadi
level novel yang saya baca sedikit membanggakan. Cerita-cerita fiksi yang
dikemas dengan pengorbanan, cita-cita, dan impian sangat saya sukai. Misalnya Sepatu
Dahlan yang ditulis oleh Khrisna Pabicara, 5 cm dan 2 dari Donny Dhirgantoro, serta
Trilogi Negeri 5 Menara yang dilukis dengan kata-kata indah oleh A.Fuadi.
Sebelumnya
: Buku Yaasin #4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.
And thanks for your visiting! :)