Laman

Senin, 28 Mei 2012

kau yang (mungkin) tak mengingatku


Aku memaksakan diri menangis untuk kesekian kalinya tepat tengah malam, tepat setelah aku membaca novel, tepat setelah aku mendengarkan lagu-lagu mellow yang mem-falshback-kan kisah kita. Tapi, sepertinya bukan kita, tapi aku. Semua memori itu berputar kembali secara gambling tanpa perlu ku suruh, tanpa perlu mendapat tugas dari benakku. Setahun lebih kita berkenalan, aku masih mengingat semua hal kecil yang membuat kita tertawa bersama (long time ago). Bagaimana awalnya kita kenal? Aku masih ingat!! Bagaiman saat kita bertemu? Aku masih ingat!! Bagaimana saat kamu sedikit demi sedikit mulai menjauh? Aku masih ingat!!! Benar-benar masih ingat!! Tapi tak tahu denganmu, apakah kau masih mengingat semua itu atau bahkan mencampakkan layaknya sampah yang tak berguna? Hanya kau dan Tuhan-lah yang tau :’)

Kamu masih ingat pertama kali kau menghubungiku? Tidak ingat bukan? :’)  Tapi aku masih ingat. Benar-benar ingat!! Kau menanyakan apakah aku benar yunika yang dimaksud teman club mu sekaligus adek kelas ku? Aku juga masih ingat benar bagaimana saat kau menyatakan keinginanmu untuk sparing bulutangkis antara sekolahku dengan sekolahmu. Tentu saja aku menerimanya tapi dengan usaha yang harus ku lakukan lebih karena sekolahku tak mempunyai ekstrakurikuler bulutangkis seperti di sekolahmu. Berawal dari hal yang sama-sama kita sukai, kita menjadi (mungkin) dekat. Kalau tidak ingin dikatakan bodoh, aku ingin mengatakan kepada diriku sendiri bahwa “Aku hanyalah kurang pintar!!” :’)



Well, aku masih ingat saat kita sama-sama menghitung skor kemenangan kita, akibat candaan  masing-masing. Konyol memang. Tapi, ya itulah jika seseorang sedang dilanda suatu hal yang membuatmu selalu tersenyum, membuatmu rindu, membuatmu selalu terbayang akan dirinya, atau apalah.
Dekat-dekat-dekat!! Sepertinya.

Aku masih ingat semua kenangan saat aku akan ke Ponorogo-sudah di Ponorogo-sampai di Surabaya.

Aku melihatmu begitu istimewa di mataku, kita hampir bertemu saat aku berada di depan tempatmu berlatih. Kamu tau? Salah satu teman kita menawarkan diri untuk memanggilmu agar kita bisa bertemu. Pasti kau tak akan pernah tau hal itu. Mengapa aku menolak permintaannya? Karena aku tak mau mimpi buruk akan merusak hubungan kita, hubungan pertemanan kitaAku takut jika kita bertemu,hubungan kita berubah menjadi tak seperti sedia kala. Kau akan menjauhiku dengan segala caramu. Itu yang ku pikirkan saat itu. Aku tak PD dengan segala hal yang telah dianugerahkan-Nya untuk ku. Aku takut kau menjauh karena itu, salah satunya.

Dan, saat kau kan pergi mencari sebuah kemenangan, beberapa jam sebelum keberangkatan kau meneleponku. So surprised!! You know that? I think you don’t know. Aku masih tak bisa percaya akan hal itu. sesuatu yang sangat mengejutkan!!

-earthquake disturb Bali - Aku shoked mendengar berita itu. aku segera menghubunginya apakah dai dalam keadaan baik-baik saja. aku lega saat aku mendengar bahwa dia dalam keadaan baik-baik saja. namun, kekhawatiran dalam benakku tak menguap begitu saja, sebab gempa terus mengguncang pulau kecil itu. Perlahan namun pasti keadaan berubah menjadi lebih baik.

-Di sebuah tempat saat temaram rembulan berteman cahaya bintang-
Kita bertemu disana!!! Di sebuah tempat yang sangat indah untukku. Kau menyapaku dengan sejuta senyuman yang tak luntur dari wajahmu. Banyak cerita yang terjadi disana. Asal kau tau, aku tak pernah melewatkan seinci-pun segala hal yang terjadi saat itu. Saat kau berjalan ke arahku, saat kau pergi ke tempatmu, saat kau duduk menunggu waktu (tentu saja dengan memegang hp ber-SMS ria denganku), saat kau sedang memegang raketmu, dan saat aku pulang karena sudah malam padahal aku belum melihatmu berada di lapangan.  O iya!! Aku juga mengawasimu dari jauh, di luar pintu yang memisahkan lapangan dengan tempat parker. Aku melihatmu disana!! Dan sepertinya kamu melihat kearahku. Mungkin!! Mungkin!! Dan mungkin!!

Setelah itu???? Ya!!! Feelingku benar!! Kau menjauh dari ku sedikit demi sedikit. Aku melihatmu disana, diantara para penonton. Matamu memandang kearah lapangan sedangkan mataku? Mataku tak luput untuk tak melihatmu. Kau tau itu? Pasti kau tak tau :’) Hatiku rasanya sakit. Disaat-saat seperti itu aku kira kau akan datang megajakku untuk menonton pertandingan itu bersama-sama. Tapi, harapan tinggallah harapan :’) Kau berubah. Kau bukan orang yang aku kenal dulu, sekarang seakan-akan kita bukanlah orang yang sama-sama mengenal. Kau menjauh!! Kau berlari!! Aku mengejarmu tapi aku tak kuasa. Aku jatuh tapi kau tak sudi untuk melihat ke belakang walau hanya melihat kondisiku saat itu. Ritme SMS kita berkurang bahkan bisa dibilang hilang!! Kau tau itu?? untuk yang ini aku sangat yakin, kau pasti tau.

Aku tak menyalahkanmu dan aku juga tak menyalahkan keadaan walau hal pahit ini terjadi. Aku hanya dapat mengenang semua itu dan tentu saja aku berterimakasih kepada-Nya. Aku yakin Dia menyimpan sesuatu yang akan indah pada waktunya. Well, semua akan baik-baik saja. Semua pasti akan ada hikmahnya. Trust me ;’) Jangan menyerah pada keadaan yang menimpamu, tapi bangkitlah dan lawan keadaan yang buruk itu!! You are a driver, not a passanger in your life :) Dan percayalah, sekalipun aku tak pernah membencimu, tak akan pernah walau luka yang kau torehkan sangat dalam.

Enjoy with your life, with your future, with your condition. I hope you can find someone to accompany you because I know I can’t be a perfect girl for you :’) And, you must remember it!! I always pray for you, for your career, and for everything :’) 


with love,

@besjoget :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.

And thanks for your visiting! :)