Aku
memaksakan diri menangis untuk kesekian kalinya tepat tengah malam, tepat
setelah aku membaca novel, tepat setelah aku mendengarkan lagu-lagu mellow yang
mem-falshback-kan kisah kita. Tapi, sepertinya bukan kita,
tapi aku. Semua memori itu berputar kembali secara gambling tanpa
perlu ku suruh, tanpa perlu mendapat tugas dari benakku. Setahun lebih kita
berkenalan, aku masih mengingat semua hal kecil yang membuat kita tertawa
bersama (long time ago). Bagaimana awalnya kita kenal? Aku masih
ingat!! Bagaiman saat kita bertemu? Aku masih ingat!! Bagaimana
saat kamu sedikit demi sedikit mulai menjauh? Aku masih ingat!!!
Benar-benar masih ingat!! Tapi tak tahu denganmu, apakah kau masih
mengingat semua itu atau bahkan mencampakkan layaknya sampah yang tak berguna?
Hanya kau dan Tuhan-lah yang tau :’)
Kamu
masih ingat pertama kali kau menghubungiku? Tidak ingat bukan?
:’) Tapi aku masih ingat. Benar-benar ingat!! Kau
menanyakan apakah aku benar yunika yang dimaksud teman club mu sekaligus adek
kelas ku? Aku juga masih ingat benar bagaimana saat kau menyatakan keinginanmu
untuk sparing bulutangkis antara sekolahku dengan sekolahmu. Tentu saja aku
menerimanya tapi dengan usaha yang harus ku lakukan lebih karena sekolahku tak
mempunyai ekstrakurikuler bulutangkis seperti di sekolahmu. Berawal dari hal
yang sama-sama kita sukai, kita menjadi (mungkin) dekat.
Kalau tidak ingin dikatakan bodoh, aku ingin mengatakan kepada diriku sendiri
bahwa “Aku hanyalah kurang pintar!!” :’)
Well,
aku masih ingat saat kita sama-sama menghitung skor kemenangan kita, akibat
candaan masing-masing. Konyol memang. Tapi, ya itulah jika seseorang
sedang dilanda suatu hal yang membuatmu selalu tersenyum, membuatmu rindu,
membuatmu selalu terbayang akan dirinya, atau apalah.
Dekat-dekat-dekat!! Sepertinya.
Aku
masih ingat semua kenangan saat aku akan ke Ponorogo-sudah di Ponorogo-sampai
di Surabaya.
Aku
melihatmu begitu istimewa di mataku, kita hampir bertemu saat aku berada di
depan tempatmu berlatih. Kamu tau? Salah satu teman kita menawarkan diri untuk
memanggilmu agar kita bisa bertemu. Pasti kau tak akan pernah tau hal
itu. Mengapa aku menolak permintaannya? Karena aku tak mau mimpi buruk
akan merusak hubungan kita, hubungan pertemanan kita. Aku takut
jika kita bertemu,hubungan kita berubah menjadi tak seperti sedia kala. Kau
akan menjauhiku dengan segala caramu. Itu yang ku pikirkan saat itu. Aku tak PD
dengan segala hal yang telah dianugerahkan-Nya untuk ku. Aku takut kau menjauh
karena itu, salah satunya.
Dan,
saat kau kan pergi mencari sebuah kemenangan, beberapa jam sebelum
keberangkatan kau meneleponku. So surprised!! You know that? I think
you don’t know. Aku masih tak bisa percaya akan hal itu. sesuatu yang
sangat mengejutkan!!
-earthquake
disturb Bali - Aku shoked mendengar berita itu. aku segera menghubunginya
apakah dai dalam keadaan baik-baik saja. aku lega saat aku mendengar bahwa dia
dalam keadaan baik-baik saja. namun, kekhawatiran dalam benakku tak menguap
begitu saja, sebab gempa terus mengguncang pulau kecil itu. Perlahan namun
pasti keadaan berubah menjadi lebih baik.
-Di
sebuah tempat saat temaram rembulan berteman cahaya bintang-
Kita
bertemu disana!!! Di sebuah tempat yang sangat indah untukku. Kau menyapaku
dengan sejuta senyuman yang tak luntur dari wajahmu. Banyak cerita yang terjadi
disana. Asal kau tau, aku tak pernah melewatkan seinci-pun segala hal yang
terjadi saat itu. Saat kau berjalan ke arahku, saat kau pergi ke tempatmu, saat
kau duduk menunggu waktu (tentu saja dengan memegang hp ber-SMS ria denganku),
saat kau sedang memegang raketmu, dan saat aku pulang karena sudah malam
padahal aku belum melihatmu berada di lapangan. O iya!! Aku juga
mengawasimu dari jauh, di luar pintu yang memisahkan lapangan dengan tempat
parker. Aku melihatmu disana!! Dan sepertinya kamu
melihat kearahku. Mungkin!! Mungkin!! Dan mungkin!!
Setelah
itu???? Ya!!! Feelingku benar!! Kau menjauh dari ku
sedikit demi sedikit. Aku melihatmu disana, diantara para penonton. Matamu
memandang kearah lapangan sedangkan mataku? Mataku tak luput untuk tak
melihatmu. Kau tau itu? Pasti kau tak tau :’) Hatiku rasanya
sakit. Disaat-saat seperti itu aku kira kau akan datang megajakku untuk
menonton pertandingan itu bersama-sama. Tapi, harapan tinggallah harapan :’)
Kau berubah. Kau bukan orang yang aku kenal dulu, sekarang seakan-akan kita
bukanlah orang yang sama-sama mengenal. Kau menjauh!! Kau berlari!! Aku
mengejarmu tapi aku tak kuasa. Aku jatuh tapi kau tak sudi untuk melihat ke
belakang walau hanya melihat kondisiku saat itu. Ritme SMS kita berkurang
bahkan bisa dibilang hilang!! Kau tau itu?? untuk yang ini aku sangat
yakin, kau pasti tau.
Aku
tak menyalahkanmu dan aku juga tak menyalahkan keadaan walau hal pahit ini
terjadi. Aku hanya dapat mengenang semua itu dan tentu saja aku berterimakasih
kepada-Nya. Aku yakin Dia menyimpan sesuatu yang akan indah pada waktunya.
Well, semua akan baik-baik saja. Semua pasti akan ada hikmahnya. Trust me
;’) Jangan menyerah pada keadaan yang menimpamu, tapi bangkitlah dan
lawan keadaan yang buruk itu!! You are a driver, not a passanger in your life
:) Dan percayalah, sekalipun aku tak pernah membencimu, tak akan
pernah walau luka yang kau torehkan sangat dalam.
Enjoy
with your life, with your future, with your condition. I hope you can find
someone to accompany you because I know I can’t be a perfect girl for you :’)
And, you must remember it!! I always pray for you, for your career, and for
everything :’)
with
love,
@besjoget
:')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.
And thanks for your visiting! :)