Laman

Senin, 10 Agustus 2015

EduGreen HGC Surabaya ft KKN TEMATIK UNAIR


Hai. Jumpa lagi sama saya. Ternyata lama juga gak nulis dengan alasan berbagai kesibukan road to mahasiswa tingkat akhir. Curhat dikit ya, kemarin saya baru kelar Sidang Proposal Proyek Akhir dan Sidang Kerja Praktek. Alhamdulillah 2 sidang itu udah saya lampaui. Setelah ini masih ada 2 sidang lagi yang harus saya lakoni. Inysa Allah nanti ada Sidang Progress dan Sidang Akhir. Do’akan prosesnya bisa saya lalui dengan baik dan September 2016 saya bisa wisuda, ya. Aamiin.

Cewek-cewek hore waktu Sidang Kerja Praktek
Partner Tugas Akhir
Selain disibukkan dengan kegiatan kuliah, kemarin saya juga masih sibuk bareng HIMA TELKOM atau Himpunan Mahasiswa Telekomunikasi. Alhamdulillah sekarang udah lengger. Rasanya lega tapi juga sedih karena gak bisa menjalankan amanah dengan baik. Jadi sekarang kesibukan saya selain kuliah masih ada satu lagi. Saya masih aktif di komunitas hijau yang udah saya ikuti kurang lebih 1 tahun yang lalu. Pasti udah pada tau, komunitas itu gak lain dan gak bukan adalah HiLo Green Community Surabaya.

Jajaran BPH KADEP HIMA TELKOM 2014/2015

HiLo Green Community Surabaya tahun ini memasuki usia kedua. Alhamdulillah waktu HiLo National Green Camp kemarin, HGC Surabaya dapet 3th Best Capther. Dengan menjadi 3 terbaik diantara 18 kota tentunya menjadi penyemangat sendiri buat kami biar nanti program hijau kami lebih greng lagi dibanding sebelumnya. Dan tentunya lebih banyak melibatkan masyarakat. Secara. umur bumi makin lama makin menua, kalau gak dari sekarang kita melakukan aksi, kapan lagi? Belum tentu nanti masih ada kesempatan yang bisa diambil, bukan?

Beberapa hari yang lalu, kami berkesempatan sharing dengan masyarakat di kelurahan Gebang Putih, Sukolilo, Surabaya. Acara ini diadain sama anak UNAIR yang lagi KKN di sana. Di kesempatan kemarin, dari mahasiswa UNAIR memberi edukasi mengenai Pupuk Kompos. Sedangkan HGC Surabaya berkesempatan sharing tentang global warming dan pembuatan vertical garden.

Beberapa tahun terakhir, isu global warming mencuat di kalangan masyarakat. Penyebab global warming sendiri kebanyakan karena kesalahan manusia yang (sepertinya) disengaja. Beberapa contohnya yaitu pembakaran hutan, asap kendaraan yang semakin lama semakin parah, asap rokok yang ternyata juga ikut berkontribusi, penggunaan energi yang berlebihan, dll. Akibat dari pembakaran hutan tersebut, jangan salahkan jika banyak hewan liar yang tiba-tiba ada di lingkungan penduduk bahkan dari mereka ada pula yang memakan manusia. Bukan, itu bukan salah hewan. Tetapi salah manusia, kenapa hutan di daerah itu tidak dirawat dengan baik bahkan malah dirusak? Selain itu, semakin lama permukaan air akan meningkat. Lihat saja di beberapa media, ada isu beberapa tahun mendatang, Jakarta bisa tenggelam. Pernah berkunjung ke Pantai Kuta di Bali? Dulu air lautnya begitu jauh dari jalan raya tapi sekarang apa? Air lautnya mendekati jalan raya! So, kalau kita punya akal dan pikiran? Sebaiknya kita melakukan aksi untuk menyelamatkan tempat tinggal kita. Menyelamatkan bumi kita. Jika bumi kita rusak, tak layak huni lagi, manusia mau tinggal di mana? Apa ada planet yang bisa dihuni layaknya bumi? Apa kamu sanggup ngelakukin riset buat nemuin planet baru kayak interstellar?

Banyak aksi lagi yang bisa dilakukan oleh setiap individu. “Buanglah sampah pada tempatnya!”. Kata-kata itu udah kita dengar dari dulu. Bahkan dari kita TK atau SD. Tapi sampai sekarang masih banyak orang yang katanya intelek, punya otak cemerlang membuang sampah sembarangan. Lalu di mana otak mereka? Buat apa (katanya) punya otak yang lebih baik dari manusia yang lain tapi hal sekecil itu gak bisa dilakuin?

Next, buat kamu semua yang suka bepergian, ke kampus, hengot sama temen, atau kemanapun, yuk, biasakan bawa tumbler ke mana pun kamu pergi. Dengan kamu bawa tumbler (tempat minum), kamu berkontribusi buat mengurangi sampah plastik. Tau sendiri kan kalau Indonesia menjadi salah satu hot news karena berkontribusi lebih sama sampah plastik yang ada di lautan? Gak malu? Tunjukin lah kalau kita generasi muda yang katanya melek teknologi, melek hal-hal baru, tapi sampah aja masih buang sembarangan. Indonesia banyak lautnya, bro! Kamu mau beberapa tahun dari sekarang gak bisa nge-trip lagi ke laut cuma karena ulahmu sendiri buang sampah ke laut? Apa masih ada my trip my adventure nanti kalau lautnya kotor sama sampah?

Contoh tumbler by HiLo Green Community

Dan lagi, kontribusi nyata yang lain sebagai agent of change, pergunakan energi sebaik dan sehemat mungkin. Copot kabel-kabel yang kamu tancepin di stop kontak, matikan lampu ketika kamu meninggalkan rumah, bangun rumah yang memiliki ruang biar cahaya bisa masuk. Simple, kan?

Selain itu, pergunakan air sehemat yang kamu bisa. Entah itu buat nyuci baju, menyiram bunga atau yang lainnya. Udah denger isu kalau dunia bakal “perang” karena berebut air? Ngeri kan kalau itu terjadi? Yang dulunya kita bisa minum, bisa mandi, masak, cuci pakaian, cuci piring, dll kudu “bunuh-bunuhan” demi dapat air bersih?

Hal simple lain yang bisa kamu lakuin buat menyelamatkan bumi adalah bawa reusable bag ke mana pun kamu pergi. Gak perlu takutlah kalau kamu dibilang rempong sama orang lain. Toh kamu bertujuan baik buat mengurangi sampah plastik, kan? Jadi gak perlu malu. Reusable bag sekarang macemnya banyak dan desainnya juga eye catching, kan? Jadi, kalau kamu pergi ke swalayan, pasar atau belanja di manapun, cukup ganti plastik dengan reusable bag! Simple, toh? Sayangnya di Indonesia, plastik di indo*****, alfa***, gi***, dll diberikan secara CUMA-CUMA. Jadi manusia gak bakal sadar kalau makek plastik itu bikin rugi! Lihat di Amerika sana, belanja terus minta plastik itu disuruh bayar. Jadi kalau bayar kudu mikir, kan, mau makek plastik apa engga? Mungkin ide itu patut dicontoh sama swalayan-swalayan di Indonesia.

Reusable bag by ASEAN reusable bag

Tenang aja, guys. Hal sekecil apapun kalau dilakukan terus-menerus juga bakal dapet hasil, kan? Lebih oke lagi kalau kita semua bikin campaign kecil-kecilan ke temen kantor, temen main, temen kuliah, tentang itu semua. Pasti makin banyak orang yang peduli sama lingkungan dan bumi kita!

Pesan-pesan seperti itu yang kami sampaikan di kegiatan KKN bareng UNAIR kemarin. Tentunya dengan bahasa lebih “halus”, bukan seperti versi saya di atas. Dan terakhir kami ngasih edukasi vertical garden. Vertical garden ini dilakukan sebagai case lain kalau kamu di rumah gak punya cukup lahan buat bikin taman. Caranya cukup mudah, kok.
  1. Siapkan botol air mineral ukuran 1.5 liter, tali tampar, obeng atau solder, tanah, dan baby tree.
  2. Potong kecil bagian pada air mineral yang sekiranya cukup untuk menanam baby tree. Pada bagian bawah lubangi pakai obeng atau solder agar air tidak menggenang di botol.
  3. Hubungkan tali tampar antara botol yang satu dan yang lain secara vertical. Banyaknya botol terserah pada si pembuat.
  4. Setelah semua tersusun, masukkan tanah dan baby tree.
  5. Tanaman bisa diletakkan di tembok-tembok rumahmu.
Vertical Garden

Mudah kan? Selain pakai botol bekas, bisa juga pakai paralon bekas atau bahkan bambu bekas.

Alhamdulillah, warga Gebang Putih waktu sharing kemarin begitu antusias. Banyak yang tanya ke pemateri juga terutama mengenai vertical garden. Semangat untuk memperpanjang umur bumi kita!

More information about HiLo Green Community Surabaya:

IG & Twitter : @hilosby

Penyerahan simbolis vertical garden untuk salah satu RW

PIC HGC SBY bareng temen UNAIR

Photo session

2 komentar:

  1. Terimakasih, postingan-nya sangat bagus sekali. Senang sekali berkunjung ke blog anda. saya bantu share ya gan? semoga dapat bermanfaat buat kita semua. Amin :D :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah. terima kasih. monggo kalau di-share. semoga bermanfaat. :)

      Hapus

Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.

And thanks for your visiting! :)