Sumber |
Hai, Tuan. Bagaimana kabarmu di sana? Baik-baik saja
bukan? Sejauh mana kamu berjalan hingga dentingan jam saat ini, Tuan? Ah, ya, dengan
siapa kamu berjalan sejauh ini, Tuan? Berdua atau seorang diri?
Tuan, kamu pasti ingat dengan cerita-cerita kita di
kala itu. Di berbagai sudut kota, berbagai suasana, juga berbagai kondisi
merekam tawa dan tangis kita berdua. Mereka mengabadikan kita tanpa
sepengetahuan kita, Tuan. Pun denganku, aku juga merekam jejak dan cerita diantara
kita berdua. Bahkan hingga detik ini rekaman demi rekaman itu masih teramat
jelas di pemutar otakku. Ah, aku juga mengabadikan rekaman yang telah ada. Apa
kamu tahu itu, Tuan penyuka sepak bola?
Sudah hampir 1 tahun sejak terakhir kamu merelakan bahumu
untuk menanggung semua bebanku. Meluangkan waktu berdua untuk mengisi
kekosongan yang dulu sempat terlahir kemudian menghilang karena hadirnya kamu
untukku dan aku untukmu. Kamu ingat, Tuan? Cerita yang begitu sebentar. Hanya 2
bulan. Walau hanya 2 bulan tapi begitu membekas hingga berbulan-bulan bahkan
hampir setahun. Apa ini yang dinamakan kesetiaan, Tuan? Bagaimana menurutmu?