Apa kamu tahu angin di pagi
hari? Disana kamu bisa merasakan kesejukan tiada henti. Merambah ke wajah,
tangan, dan kaki sampai ke pori-pori. Dingin. Namun begitu memikat untuk
dirasakan kembali. Dia begitu menenangkan jiwa. Membuat kamu ingin menutup mata
dan merasakan kesejukannya lebih dari yang kamu inginkan.
Ah. Aku merindukan kamu yang
tak pernah ku ketahui lebih detail. Aku mengenalmu hanya dengan sebatas
melihat. Memperhatikan kamu dari jauh. Mengetahui tawa renyahmu dari jarak
sekian meter. Aku tak menegenalmu seperti daun dengan embun. Mereka begitu
dekat. Setiap pagi selalu ada embun pada daun. Mereka tak pernah menjauh kala
pagi datang. Daun dan embun saling mengenal. Saat pagi, tanpa embun sepertinya
daun akan merasa sepi. Begitu juga dengan aku. Tanpa tawamu dan tanpa melihatmu
semua terasa begitu memilukan. Kamu seperti senja yang selalu datang saat
matahari menutup mata. Hanya sepersekian detik tapi begitu berarti untuk
diamati dan dirasakan.
Hai. Sudah lama aku tak mengamati kamu dari jauh. Apa kabar kamu disana? Aku tak mengetahui dimana keberadaanmu. Mengenalmu pun hanya sebatas mengenal bukan memahami satu sama lain. Tapi walau begitu rasa ini sudah menjamur sampai ke darah. Bercampur menjadi satu. Akan sakit saat darah itu tiba-tiba menetes. Terluka saat kulit terkoyak benda tajam.
Aku menantimu di berbagai
persimpangan jalan. Sudah bertahun-tahun kala pagi aku melihatmu dan sejak saat
itu hampir setiap hari aku memperhatikan kamu dari kejauhan. Sampai saat ini
pun aku masih menginginkan hal itu kembali. Tervisualkan lagi pada sebuah pagi.
Dan tak akan pernah berakhir seperti senja datang yang kemudian digantikan oleh
malam.
Seperti daun yang selalu
menunggu embun. Daun rela menunggu embun dari siang sampai malam. Hingga pagi
datang dan embun pun mulai menemani daun. Aku ingin seperti itu. Walau hanya
sejenak, tapi paling tidak rutin ada menemani daun. Entah seperti daun dan embun
maupun seperti senja. Sementara tapi berkelanjutan. Tak akan pernah hilang.
Akan menetap disini dan menjaga satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak sesuai cerita diatas. Semoga bermanfaat.
And thanks for your visiting! :)