Apa kamu tahu angin di pagi
hari? Disana kamu bisa merasakan kesejukan tiada henti. Merambah ke wajah,
tangan, dan kaki sampai ke pori-pori. Dingin. Namun begitu memikat untuk
dirasakan kembali. Dia begitu menenangkan jiwa. Membuat kamu ingin menutup mata
dan merasakan kesejukannya lebih dari yang kamu inginkan.
Ah. Aku merindukan kamu yang
tak pernah ku ketahui lebih detail. Aku mengenalmu hanya dengan sebatas
melihat. Memperhatikan kamu dari jauh. Mengetahui tawa renyahmu dari jarak
sekian meter. Aku tak menegenalmu seperti daun dengan embun. Mereka begitu
dekat. Setiap pagi selalu ada embun pada daun. Mereka tak pernah menjauh kala
pagi datang. Daun dan embun saling mengenal. Saat pagi, tanpa embun sepertinya
daun akan merasa sepi. Begitu juga dengan aku. Tanpa tawamu dan tanpa melihatmu
semua terasa begitu memilukan. Kamu seperti senja yang selalu datang saat
matahari menutup mata. Hanya sepersekian detik tapi begitu berarti untuk
diamati dan dirasakan.