Kepada kamu, sahabat yang selalu
mendengar, mengerti, dan membaca semua suka dan luka.
Sudah baikan hari ini? Aku harap
demikian.
Hei, sahabat, kehilangan memang
tak mudah. Butuh waktu untuk menyembuhkannya. Tapi kamu tahu, kepulangan pasti
akan terjadi. Pada mereka ataupun kita. Semuanya. Semua orang akan berpulang ke
tempatnya masing-masing. Seperti ketika kita berangkat ke kampus, sore atau
malamnya kita kembali pulang. Seperti itu pula yang terjadi pada kehidupan. Akan
berangkat, menjalani rasa-rasa dalam perjalanan, kemudian kembali pulang. Pulang
kepada-Nya. Pada damai-Nya.
Ikhlaskan beliau yang telah
berpulang dengan tenang. Terlebih beliau sudah berpamitan denganmu, dengan
keluargamu. Sebab tak semua orang akan berpamitan ketika ia akan pulang. Aku merasakan
itu, ketika beliau akan berpulang, beliau meninggalkanku terlebih dulu. Kemudian
ketika nafasnya tak kurasakan lagi, aku baru kembali. Aku baru tahu bahwa ternyata
beliau telah dijemput untuk kembali ke tempat yang lebih nyaman. Ke tempat yang
lebih tak menyakitkan, tanpa infus, tanpa selang yang menancap ke mana-mana,
tanpa kesakitan, dan tanpa lapar.
Satu yang perlu kamu ingat, berdo’alah.
Beliau memang sudah tiada tapi bukan berarti tak bisa berjumpa. Do’a-do’a
itulah yang akan mempertemukan kalian. Aromanya lebih indah dari perjumpaan
biasa.
Setiap malam jumat, bersimpuhlah
sejenak. Bacakan apa yang telah diajarkan. Insya Allah akan mengobati
kerinduan.
Tenanglah sahabat, sejatinya kita
sudah mengantri, berbaris ingin mendapatkan tiket untuk kepulangan kita
masing-masing. Kali lain kamu dan beliau insya Allah akan bertemu kembali. Di tempat
yang lebih indah. Aamiin.
Hai Nikaaa :D
BalasHapushai juga monik :)))
HapusBaru mampir udah suka sama tulisannya :)
BalasHapuswww.fikrimaulanaa.com
alhamdulillah. terima kasih. silakan mampir lagi. :))
Hapus