Hai. Jumpa lagi sama saya. Ternyata lama juga gak nulis dengan
alasan berbagai kesibukan road
to mahasiswa tingkat akhir.
Curhat dikit ya, kemarin saya baru kelar Sidang Proposal Proyek Akhir dan
Sidang Kerja Praktek. Alhamdulillah 2 sidang itu udah saya lampaui. Setelah ini
masih ada 2 sidang lagi yang harus saya lakoni. Inysa Allah nanti ada Sidang
Progress dan Sidang Akhir. Do’akan prosesnya bisa saya lalui dengan baik dan
September 2016 saya bisa wisuda, ya. Aamiin.
Cewek-cewek hore waktu Sidang Kerja Praktek |
Selain
disibukkan dengan kegiatan kuliah, kemarin saya juga masih sibuk bareng HIMA
TELKOM atau Himpunan Mahasiswa Telekomunikasi. Alhamdulillah sekarang udah
lengger. Rasanya lega tapi juga sedih karena gak bisa menjalankan amanah dengan
baik. Jadi sekarang kesibukan saya selain kuliah masih ada satu lagi. Saya
masih aktif di komunitas hijau yang udah saya ikuti kurang lebih 1 tahun yang
lalu. Pasti udah pada tau, komunitas itu gak lain dan gak bukan adalah HiLo
Green Community Surabaya.
Jajaran BPH KADEP HIMA TELKOM 2014/2015 |
HiLo Green Community Surabaya tahun ini memasuki usia kedua.
Alhamdulillah waktu HiLo National Green Camp kemarin, HGC Surabaya dapet 3th
Best Capther. Dengan menjadi 3 terbaik diantara 18 kota tentunya menjadi
penyemangat sendiri buat kami biar nanti program hijau kami lebih greng lagi dibanding sebelumnya. Dan
tentunya lebih banyak melibatkan masyarakat. Secara. umur bumi makin lama makin
menua, kalau gak dari sekarang kita melakukan aksi, kapan lagi? Belum tentu
nanti masih ada kesempatan yang bisa diambil, bukan?
Beberapa hari yang lalu, kami berkesempatan sharing dengan masyarakat di kelurahan
Gebang Putih, Sukolilo, Surabaya. Acara ini diadain sama anak UNAIR yang lagi
KKN di sana. Di kesempatan kemarin, dari mahasiswa UNAIR memberi edukasi
mengenai Pupuk Kompos. Sedangkan HGC Surabaya berkesempatan sharing tentang global warming dan pembuatan vertical garden.
Beberapa tahun terakhir, isu global
warming mencuat di kalangan
masyarakat. Penyebab global
warming sendiri kebanyakan
karena kesalahan manusia yang (sepertinya) disengaja. Beberapa contohnya yaitu
pembakaran hutan, asap kendaraan yang semakin lama semakin parah, asap rokok
yang ternyata juga ikut berkontribusi, penggunaan energi yang berlebihan, dll.
Akibat dari pembakaran hutan tersebut, jangan salahkan jika banyak hewan liar
yang tiba-tiba ada di lingkungan penduduk bahkan dari mereka ada pula yang
memakan manusia. Bukan, itu bukan salah hewan. Tetapi salah manusia, kenapa
hutan di daerah itu tidak dirawat dengan baik bahkan malah dirusak? Selain itu,
semakin lama permukaan air akan meningkat. Lihat saja di beberapa media, ada
isu beberapa tahun mendatang, Jakarta bisa tenggelam. Pernah berkunjung ke
Pantai Kuta di Bali? Dulu air lautnya begitu jauh dari jalan raya tapi sekarang
apa? Air lautnya mendekati jalan raya! So, kalau kita punya akal dan pikiran?
Sebaiknya kita melakukan aksi untuk menyelamatkan tempat tinggal kita.
Menyelamatkan bumi kita. Jika bumi kita rusak, tak layak huni lagi, manusia mau
tinggal di mana? Apa ada planet yang bisa dihuni layaknya bumi? Apa kamu
sanggup ngelakukin riset buat nemuin planet baru kayak interstellar?
Banyak aksi lagi yang bisa dilakukan oleh setiap individu.
“Buanglah sampah pada tempatnya!”. Kata-kata itu udah kita dengar dari dulu.
Bahkan dari kita TK atau SD. Tapi sampai sekarang masih banyak orang yang
katanya intelek, punya otak cemerlang membuang
sampah sembarangan. Lalu di mana otak mereka? Buat apa (katanya) punya otak
yang lebih baik dari manusia yang lain tapi hal sekecil itu gak bisa dilakuin?
Next, buat kamu semua yang suka bepergian, ke kampus, hengot sama temen, atau kemanapun, yuk,
biasakan bawa tumbler ke mana pun kamu pergi. Dengan kamu
bawa tumbler (tempat minum), kamu berkontribusi
buat mengurangi sampah plastik. Tau sendiri kan kalau Indonesia menjadi salah
satu hot news karena berkontribusi lebih sama
sampah plastik yang ada di lautan? Gak malu? Tunjukin lah kalau kita generasi
muda yang katanya melek teknologi, melek hal-hal baru, tapi sampah aja masih
buang sembarangan. Indonesia banyak lautnya, bro! Kamu mau beberapa tahun dari
sekarang gak bisa nge-trip lagi
ke laut cuma karena ulahmu sendiri buang sampah ke laut? Apa masih ada my trip my adventure nanti kalau lautnya kotor sama
sampah?
Contoh tumbler by HiLo Green Community |
Dan lagi, kontribusi nyata yang lain sebagai agent of change, pergunakan
energi sebaik dan sehemat mungkin. Copot kabel-kabel yang kamu tancepin di
stop kontak, matikan lampu ketika kamu meninggalkan rumah, bangun rumah yang
memiliki ruang biar cahaya bisa masuk. Simple, kan?
Selain itu, pergunakan air sehemat yang kamu bisa. Entah itu buat
nyuci baju, menyiram bunga atau yang lainnya. Udah denger isu kalau dunia bakal
“perang” karena berebut air? Ngeri kan kalau itu terjadi? Yang dulunya kita
bisa minum, bisa mandi, masak, cuci pakaian, cuci piring, dll kudu
“bunuh-bunuhan” demi dapat air bersih?
Hal simple lain yang bisa kamu lakuin buat
menyelamatkan bumi adalah bawa reusable
bag ke mana pun kamu pergi.
Gak perlu takutlah kalau kamu dibilang rempong sama orang lain. Toh kamu
bertujuan baik buat mengurangi sampah plastik, kan? Jadi gak perlu malu. Reusable bag sekarang macemnya banyak dan
desainnya juga eye catching, kan? Jadi, kalau kamu pergi ke
swalayan, pasar atau belanja di manapun, cukup ganti plastik dengan reusable bag! Simple, toh? Sayangnya di Indonesia,
plastik di indo*****, alfa***, gi***, dll diberikan secara CUMA-CUMA. Jadi
manusia gak bakal sadar kalau makek plastik itu bikin rugi! Lihat di Amerika
sana, belanja terus minta plastik itu disuruh bayar. Jadi kalau bayar kudu
mikir, kan, mau makek plastik apa engga? Mungkin ide itu patut dicontoh sama
swalayan-swalayan di Indonesia.
Reusable bag by ASEAN reusable bag |
Tenang aja, guys.
Hal sekecil apapun kalau dilakukan terus-menerus juga bakal dapet hasil, kan?
Lebih oke lagi kalau kita semua bikin campaign kecil-kecilan
ke temen kantor, temen main, temen kuliah, tentang itu semua. Pasti makin
banyak orang yang peduli sama lingkungan dan bumi kita!
Pesan-pesan seperti itu
yang kami sampaikan di kegiatan KKN bareng UNAIR kemarin. Tentunya dengan
bahasa lebih “halus”, bukan seperti versi saya di atas. Dan terakhir kami
ngasih edukasi vertical garden. Vertical garden ini dilakukan
sebagai case lain kalau kamu di rumah gak punya cukup lahan
buat bikin taman. Caranya cukup mudah, kok.
- Siapkan botol
air mineral ukuran 1.5 liter, tali tampar, obeng atau solder, tanah, dan baby
tree.
- Potong kecil
bagian pada air mineral yang sekiranya cukup untuk menanam baby
tree. Pada bagian bawah lubangi pakai obeng atau solder agar air
tidak menggenang di botol.
- Hubungkan tali
tampar antara botol yang satu dan yang lain secara vertical. Banyaknya
botol terserah pada si pembuat.
- Setelah semua
tersusun, masukkan tanah dan baby tree.
- Tanaman bisa diletakkan di tembok-tembok rumahmu.
Vertical Garden |
Mudah kan? Selain pakai
botol bekas, bisa juga pakai paralon bekas atau bahkan bambu bekas.
Alhamdulillah, warga Gebang
Putih waktu sharing kemarin begitu antusias. Banyak yang tanya
ke pemateri juga terutama mengenai vertical garden. Semangat
untuk memperpanjang umur bumi kita!
More information about HiLo
Green Community Surabaya:
IG & Twitter : @hilosby
Penyerahan simbolis vertical garden untuk salah satu RW |
PIC HGC SBY bareng temen UNAIR |
Photo session |
Terimakasih, postingan-nya sangat bagus sekali. Senang sekali berkunjung ke blog anda. saya bantu share ya gan? semoga dapat bermanfaat buat kita semua. Amin :D :D
BalasHapusalhamdulillah. terima kasih. monggo kalau di-share. semoga bermanfaat. :)
Hapus